Â
Â
New York Knicks mungkin bukan tim yang terbaik saat ini, tapi setelah sekian lama, akhirnya mereka menemukan cara bermain yang pas buat mereka, yang membuat improvement bisa lebih tertata.Â
Contoh paling sederhana adalah Boston Celtics yang perlahan tapi pasti makin menguatkan identitas sebagai tim defensif yang terdiri dari para penembak jitu jangkung, mulai dari kehadiran pemain seperti Jae Crowder dan shooter mungil Isaiah Thomas (2015-17), berlanjut ke rookie Aaron Nesmith (2020-2022) yang kini justru lebih menyatu dengan permainan tim barunya Indiana Pacers, dan yang terkini adalah kedatangan guard Malcolm Brogdon yang tampil prima di bangku cadangan Celtics.
Balik lagi ke New York Knicks. sebelum memutuskan memainkan gaya yang mementingkan pertahanan (dan serangan di bawah jaring) seperti sekarang, sejatinya Knicks dihuni beberapa pemain berbakat di sekitaran musim 2017-2018, sebut saja center dengan jump shot bagus Kristaps Porzingis dan guard Tim Hardaway Jr, mantan rookie Knicks (2015-2017) yang diminta balik lantaran tampil menonjol bersama Atlanta Hawks.
Di era ini pula, ada pemain yang permainannya selalu enak diliat, plamaker licin yang kerap berkelana dari satu tim ke tim lain yaitu Jarett Jack dan center mungil Kylle O'Quinn (sebelumnya bermain untuk Orlando Magic).
Bersama center Enes Kanter yang jago mencetak angka di bawah jaring serta point guard jago jump shot, Courtney Lee, seharusnya Knicks bisa tampil dengan skema yang jelas di bawah asuhan pelatih Jeff Hornachek.
Channel: CCGN
 Mereka bisa memainkan skema permainan ofensif yang berpusat pada Porzingis, yang bukan hanya jago tembak, tetapi juga menyeruduk bawah jaring (gaya bermain seperti Porzingis ini kemudian dikenal sebagai Unicorn, yang berarti beda dengan center tradisional kebanyakan). Â