Meski secara sistem belum berjalan dengan baik, penampilan rookie Jaden Ivey cukup menjanjikan terutama lewat lay up memanfaatkan kerja sama pick and roll, terlebih di bawah jaring, mereka masih diperkuat Isaiah Stewart dan rookie Jalen Duren (C) yang punya skill mirip, namun Duren sedikit lebih tinggi.
Bukan hanya menjadi tempat mengasah pengalaman, musim ini, Pistons menjadi tempat bagi para pemain yang sempat dianggap sebagai pemain muda potensial seperti Marvin Bagley (yang semasa masih memperkuat Sacramento Kings dikenal sebagai center dengan akurasi tembakan lumayan (tidak konsisten) dan finishing kreatif di bawah jaring atau Nerlens Noel yang tampil bagus sebagai center bertipe defensif (2014) ketika bermain untuk Philadelphia 76ers yang kala itu dikenal sebagai gudang center muda berbakat lantaran tiap tahun mereka selalu memilih pemain yang berposisi sebagai center di draft NBA. Sayang bakat keduanya tidak terlalu terasah dengan baik karena lebih sering cedera.
Golden State Warriors
Sistem Golden State Warriors amat jelas. Dengan banyaknya shooter berbakat seperti Steph Curry (PG/SG), Jordan Poole (PG/SG), Klay Thompson (SG/SF), dan Otto Porter (SF/PF/C) musim lalu, mereka bukan hanya membutuhkan pemain seperti Andrew Wiggins/Erling Haaland/ Kevin Durant/ Zach Lavine (yaitu pencetak  angka yang bisa bermain egois  andai sistem permainan yang mengandalkan ruang dan umpan tidak berjalan dengan baik),  tetapi juga pemain yang bisa mengisi ruang kosong yang ada di jepan jaring lantaran bola lebih banyak berada di tangan para shooter.
Bukan hanya sigap menerima umpan para shooter, pemain yang lihai menyelinap di antara kawalan pemain lawan ini juga siap bertarung memperebutkan rebound, baik di bawang jaring sendiri maupun jaring lawan.
Peran itulah yang selama ini diisi oleh Juan Toscano Anderson (kini Lakers), Gary Payton II (Portland, masih cedera sejak awal musim), Andre Iguodala dan kadang Damion Lee (Phoenix Suns).
Bukan hanya berperan sebagai tukang angkut air, para pemain senior ini juga ikut memastikan pemain seperti Jonathan Kuminga (forward bertenaga), Moses Moody (Curry 6.0), dan James Wiseman (skill dan finishing di bawah jaringnya bagus) berkembang tanpa tekanan berlebihan.
Sayang pemain yang didatangkan musim ini gaya bermain yang agak berbeda dengan pemain Warriors musim lalu. Ty Jerome, meski punya pergerakan yang lincah sebagai playmaker, perhatian pemain lawan tidak terlalu terpusat pada Jerome lantaran akurasi tembakan tiga angkanya belum konsisten,
Jeremy Lamb juga bukan tipe pemain yang mengandalkan kekuatan fisik, Ia lebih mengandalkan kelincahan bergerak dan finishing di bawah jaring. Begitu juga Donte DiVincenzo (PG/SG) yang merupakan playmaker yang lebih sering membutuhkan bola, meski akurasi tembakan tiga angkanya sebagai penerima umpan cukup bisa diandalkan.
Praktis hanya Jamychal Green (Alumni Memphis Grizzlies), pemain baru Warriors yang gaya bermainnya mirip  pemain Warriors musim lalu.
Houston Rockets