Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mau Juara Kok Coba-Coba

19 November 2022   13:35 Diperbarui: 20 November 2022   18:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesan tersebut menguat, selepas Miami tidak lagi diperkuat Lebron, di mana sembari menunggu pemain senior bergaji besar menyelesaikan masa kontrak, mereka bisa mengorbitkan pemain-pemain dengan skill yang khas, tapi tidak dilirik tim lain, lantaran skill mereka yang tidak seimbang. Sebut saja raja shot blocker Hassan Whiteside (yang sayang kurang kreatif), guard serbabisa meski tidak terlalu menonjol Josh Richardson, penembak jitu Wayne Ellington (yang kurang jago defense), serta guard yang lumayan produktif Dion Waiters. 

Di luar nama-nama itu, pada tahun 2015, lewat draft urutan nomor 10, Heat sempat memilih rookie Justice Winslow, pemain yang digadang-gadang menjadi defender sekaligus penembak jitu jempolan sesuai kebutuhan NBA masa kini. Sayang sampai sekarang Winslow belum bisa mengembangkan potensi terbaiknya sebagai penembak jitu (meski defense dan visinya ikut berperan penting dalam kebangkitan Portland Trail Blazers musim ini).

Statistik antar pemain
Statistik antar pemain

Dengan dikomandoi Winslow dan scorer Goran Dragic,  potensi para pemain yang nyaris tidak dilirik tim lain tersebut mampu berkembang secara optimal, karena masing-masing pemain memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Channel: JW Maximum 

 Dengan komposisi tersebut mereka nyaris menembus babak playoff pada tahun 2018, dan baru mewujudkannya semusim kemudian, terutama ketika mereka diperkuat rookie Bam Adebayo.

Meski tampil menjanjikan, di play off kala itu, penampilan mereka langsung terhenti di putaran pertama oleh penampilan Philadelphia 76ers yang diperkuat duet yang tengah naik daun Ben Simmons dan Joel Embiid.

Menyadari timnya membutuhkan pemimpin di dalam dan di luar lapangan, Pat Riley lantas mendatangkan Jimmy Butler yang terkenal mampu menularkan hobinya memaksimalkan kondisi fisik di luar dan di dalam lapangan.

Berkat kepemimpinan,  visi, kekuatan fisik, serta akurasi tembakan dua Butler angka yang prima, Heat dikenal sebagai tim yang tangguh, cair serta sempat menjadi tim dengan presentase (urutan ketiga dari 30 tim) dan kemampuan defense tembakan tiga angka (urutan kedua di bawah Boston Celtics dari 30 tim musim lalu) dengan sama baiknya. Meski pemain seperti Bam Adebayo dan Jimmy Butler tidak dikenal sebagai penembak jitu (meski akurasi tembakan tiga angka Butler justru membaik ketika tim berada dalam tekanan). 

Kunci permainan Heat ada pada kegigihan pemain untuk senantiasa bergerak, baik untuk mencari ruang atau menutup pergerakan pemain lawan. Terlebih Bam Adebayo juga menjelma menjadi point center, yaitu center yang bisa bermain sebagai playmaker, misal dengan melakukan kerja sama satu dua dengan para shooter yang mendekati Bam di area tiga angka, yang perannya mirip mantan pemain Heat Kelly Olynyk yang kini memperkuat Jazz saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun