Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mau Juara Kok Coba-Coba

19 November 2022   13:35 Diperbarui: 20 November 2022   18:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi, rookie mereka Nikola Jovic terkenal lincah dan punya akurasi tembakan tiga yang lumayan, meski dribel dan jump shot-nya masih perlu diasah.

Jangan lupakan juga Orlando Robinson, center yang dikenal lewat kemampuannya menyambut umpan lambung (yang biasanya sepaket dengan kemampuan blok shot), ketangkasan, serta kemampuan mencetak angka sembari memutar, meski dua skill yang disebutkan belakangan biasanya perlu waktu untuk bisa benar-benar diterapkan di NBA.

Sebagai tambahan, pagi ini, ketiganya, termasuk Orlando Robinson (yang lebih sering bermain di beberapa menit sebelum game usai, tapi kali ini mencetak 14 poin), sempat bermain bagus saat bertemu tuan rumah Washington Wizard. 

Lewat langkah kaki yang luwes serta kemampuan membuka ruang (karena akurasi tembakan tiga yang lumayan), Jovic berhasil mengemas 18 poin, 6 rebound, dan 1 tembakan tiga angka. Belum lagi Highsmith (12 poin, 13 rebound) sempat tampil bagus lewat rebound dan umpan matangnya ke Kyle Lowry yang bergerak tanpa bola menyambut umpan.


Berperan sebagai leader,  Lowry berhasil mengisi peran yang biasanya diemban Butler dan Herro  yang absen pada game ini karena cedera lewat raihan triple double (20 poin, 15 asist, dan 11 rebound), 

Dalam game tersebut, meski para pemain muda ini tampil memikat dari segi offense, jangan abaikan juga defense mereka, yang menjadi kunci Heat mampu unggul dengan selisih 12 hingga 14 poin di pertengahan laga.

Bukan hanya dikenal dengan pergerakan tanpa bola yang enak dilihat, Miami Heat dikenal kerap memasang skema bertahan  2-3 (atau 2-2-1 tergantung ada tidaknya pemain yang berdiri di dekat pendribel bola) Zone defense yang sulit ditembus.

Lewat zone defense yang masih diterapkan sampai dengan musim ini (termasuk saat unggul di awal-awal laga saat menghadapi Portland Trail Blazers yang sedang naik daun), pendribel bola atau rekannya dipaksa menghadapi dua defender tangguh terlebih dahulu (misal Jimmy Butler dan Jae Crowder atau Andre Iguodala pada babak playoff 2020 di mana peran mereka digantikan oleh PJ Tucker yang musim sebelumnya juara bersama Milwaukee Bucks)

Skema defense tersebut terbilang sulit dilewati lantaran, meski playmaker tim lawan berhasil melewati pertahanan lapis pertama, ia justru dikepung lima defender sekaligus, yaitu dua defender yang tadi sempat dilewati plus tiga defender yang menunggu di depannya.

Lewat aksi zone defense juga, berbekal komposisi pemain muda, jump shot Porzingis yang biasanya akurat (serta tembakan pemain cadangan Corey Kispert) berhasil dijinakan, terutama lantaran Porzingis harus menghadapi kepungan pemain saat menembak (atau hendak mengumpan). Begitu tembakan para pemain Wizard luput, pemain seperti Struss yang nyaris sepanjang laga tidak lelah berlari memanfaatkan ruang dan melepaskan tembakan tiga angka (masuk tiga dari 14 kesempatan), siap melakukan serangan balik.

Sayang di quarter ketiga, tim tuan rumah Wizard mulai mengubah pendekatan bahkan berbalik unggul di perpanjangan waktu lewat tembakan tiga angka Kyle Kuzma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun