Tanpa bermaksud melewatkan keseruan juara Warriors selepas era Barnes dan penurunan prestasi akibat cedera duo splash brother, izinkan saya langsung melompat ke era Warriors saat ini, tepatnya musim baru nanti di mana Klay akhirnya bisa kembali bermain setelah dua musim cedera dan Iguodala akhirnya kembali setelah sekitar dua musim berkelana.
Terlebih Warriors rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menjamin Curry tetap berada di Warriors selama empat tahun ke depan untuk menjaga lima tulung punggung utama Warriors tetap utuh yaitu Kerr, Iguodala, Thompson, Green, dan Curry, yang sekaligus akan menarik minat penonton dan pengiklan mumpung Curry masih laku dan belum habis.
Dengan situasi ini, Warriors kembali seperti musim 2015-2016 di mana peran Barnes (draft nomor 7 tahun 2012) diisi Kevin Durant (draft urutan nomor 2 tahun 2007) dan Bogut (draft nomor 1 tahun 2005) oleh Zaza Pachulia (draft urutan nomor 42 tahun 2003). Bedanya kini peran Durant diisi oleh Andrew Wiggins (draft nomor 1 tahun 2014) dan James Wiseman (draft nomor 2 tahun 2020). Belum lagi, musim ini  Warriors memilih Jonathan Kuminga pada draft nomor 7 tahun 2021.
Melihat urutan draft ketiganya, fans Warriors patut senang karena draft urutan-urutan awal biasanya memang bagus. Hanya saja tipe permainannya agak berbeda dengan para pemain (cadangan) yang biasanya didatangkan ke Chase Center, kandang Warriors.
Jika di era Barnes dan Durant, Warriors biasa mendatangkan guard muda dengan jumpshot lumayan seperti Patrick McCaw dan Quinn Cook atau forward muda dengan visi bagus namun jumpshot kurang, seperti Jordan Bell (yang musim ini juga mudik ke Warriors, meski belum bisa dipastikan ia akan terpilih dalam tim musim ini atau tidak mengingat jatah pemain tiap tim hanya 16 orang) untuk memaksimalkan skema permainan tajam Warriors.
Musim ini Warriors setidaknya punya dua guard yang punya akurasi tembakan tiga angka bagus, serta dribel, dan finishing luwes di bawah jaring dalam diri rookie Warriors Jordan Poole dan Chris Chiozza, yang musim lalu bermain bagus sebagai playmaker Brooklyn Nets.
Permainan mereka berdua dinilai cocok dengan permainan Warriors karena mereka bisa menyerang saat dua starter Warriors seperti Green dan Andrew Wiggins membuka ruang dengan bergerak bebas tanpa bola untuk menarik perhatian pemain lawan
Di posisi guard atau forward, Warriors masih bisa memainkan ipar Steph Curry, Damion Lee, yang gaya bemainnya agak mirip Poole, meski bisa dibilang lebih luwes.Â
Makin kemari, Lee bahkan menunjukkan ia tidak sekedar nebeng nama ipar, mengingat finishing dan akurasi tembakannya makin bagus, terutama saat berdiri bebas.
Posisi guard Warriors makin rame dengan adanya Avery Bradley, yang sejak bermain untuk tim pertamanya, Boston Celtics, dikenal telaten mengikuti pergerakan pemain lawan yang bergerak tanpa bola dan punya akurasi jumpshot mirip Quinn Cook. itu pun dengan catatan permainannya belum habis musim ini.
Di posisi yang sama, permainan Mychal Mulder tidak bisa dibilang bagus. Meski telaten mengikuti pergerakan pemain lawan dan punya dribel dan akselerasi yang bagus, akurasi tembakan serta finishing di bawah jaringnya masih perlu dipoles karena kerap memaksakan diri.