Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Golden State Warriors yang Mencoba Mengulangi Masa Keemasan

7 Oktober 2021   19:31 Diperbarui: 8 Oktober 2021   11:09 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ist
ist

Konon untuk bisa mengembangkan skema permainan seperti itu, Steve Kerr berguru pada para mentor pelatih NBA. Almarhum Tex Winter yang merancang skema triangle offense, Greg Poppovich yang mengagungkan pentingnya pertahanan, pergerakan pemain tanpa bola serta akurasi jumpshot, serta Mike D'antoni yang menekankan serangan sebisa mungkin diselesaikan kurang dari tujuh detik pertama sebelum pertahanan tim lawan terbentuk sempurna.

Ketiga gaya itu konon dipadukan dengan pengalaman Steve Kerr yang memang dikenal sebagai penembak jitu dengan akurasi tembakan tiga angka tertinggi di NBA sampai detik ini di atas Seth Curry dan Joe Harris di urutan kedua dan keempat.

Kerr mulai menerapkan skema permainan racikannya sejak menggantikan Mark Jackson pada musim 2014-2015, yang kini kembali menjadi komentator NBA.

Skema tersebut dimulai dengan membangun pertahanan yang kokoh memanfaatkan kombinasi kekuatan fisik Harrison Barnes, tinggi badan dan kelicahan kaki Klay Thompson dalam menutup ruang gerak, kegesitan dan kekuatan fisik Draymond Green dalam menjaga pemain lawan, serta postur besar serta keluwesan Bogut dalam menutup pergerakan pemain lawan dan melakukan blok. 

Apabila pertahanan kokoh tadi membuat tembakan pemain lawan luput, para pemain Warriors langsung memulai serangan balik cepat, dengan memanfaatkan kecepatan dan akurasi umpan Draymond Green, serta kemampuan Steph Curry dalam menarik setidaknya satu pemain bertahan lawan karena akurasi tembakan tiga angka jarak jauhnya yang luar biasa, meski persentasenya, sampai detik ini, tidak sebagus adiknya, Seth Curry.

Dengan daya tarik itulah, prakis, pemain seperti Bogut atau Iguodala, yang kerap dimainkan dari bangku cadangan, bisa bergerak bebas tanpa bola sembari bersiap menyelesaikan serangan. 

Kalaupun terhalang, keduanya cukup luwes mengirim umpan matang, termasuk pada Curry atau Thompson yang ada di belakang atau samping mereka ketika setidaknya satu pemain mencoba merebut bola.

Jika Kerr ingin ingin serangan dan pertahanan Warriors lebih menggigit, ia tinggal menggantikan posisi Bogut dengan Iguodala yang lebih lincah dan tangkas dalam menyerobot bola dari penguasaan pemain bertahan lawan.

Itulah faktor kunci yang kadang kita lupa kenapa pada era tersebut Warriors bukan hanya jadi tim dengan serangan paling mematikan (nomor dua di bawah Los Angeles Clippers era Chris Paul), tapi juga tim dengan pertahanan paling pedas saat itu.

Praktis dengan skema yang sudah terkonsep rapi saat itu, kita tahu kenapa pergantian personel dari Harrison Barnes yang lebih kokoh dan kaku ke Kevin Durant yang lebih luwes dan tangkas justru membuat Warriors makin kuat sekaligus dibenci banyak pihak padahal Durant tidak salah apa-apa sama kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun