Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ambisi Besar Brooklyn Nets

6 Oktober 2021   15:02 Diperbarui: 6 Oktober 2021   15:13 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selepas dua musim gemilang tersebut, selama diperkuat Kidd, Nets selalu hanya berhasil melewati putaran pertama meski diperkuat Vince Carter dan Richard Jefferson yang tengah berada era produktif karena mencetak rata-rata 20 poin per pertandingan selama tiga musim beruntun.

Selepas era Scalabrine yang dipilih sebagai rookie tahun 2001, tidak ada rookie Nets yang benar-benar menjadi tulang punggung tim mengingat sebagai tim papan atas, Nets mendapat draft urutan-urutan akhir yang secara teori tidak secemerlang draft urutan-urutan awal.

Mereka baru benar-benar mendapat rookie bagus saat memilih Brook Lopez pada tahun 2008 yang bermain bersama Nets dan turut membawa Nets masuk ke putaran pertama babak playoff pada tahun 2013 untuk pertama kali dalam lima musim, tepatnya setelah mereka pindah ke Brooklyn untuk mendapat suasana gemerlap kota New York dengan dibantu pemain yang sudah memperkuat New Jersey Nets dari tahun sebelumnya yaitu forward Khris Humphries, rookie Marshon Brooks, dan point guard all star Derron Williams.

Sayang, mereka harus mengakui keunggulan Chicago Bulls yang bermain lebih kompak lewat penampilan bintang muda mereka Derrick Rose.

Untuk meningkatkan kualitas tim pada musim berikutnya, Nets menukarkan Brooks, Humphries, serta draft tahun tahun 2014, 2016, dan 2018 dengan Kevin Garnett dan Paul Pierce yang turut membawa Boston Celtics menjadi juara NBA tahun 2008.

Perpindahan pemain tersebut menuai pro dan kontra. Sebagian kalangan menilai Celtics otomatis menyerahkan stempel juara ke Nets dengan menyerahkan dua bintang mereka. Namun di sisi lain banyak yang memuji langkah General Manager Celtics, Danny Ainge, karena melepas pemain kunci sebelum kariernya benar-benar habis.

Prestasi Nets sayangnya tidak sesuai harapan. Alih-alih menjadi juara,  mereka hanya lolos ke perempat final setelah kalah dari Detroit Pistons yang kelak menjadi juara pada musim tersebut dan menutuskan tidak lagi melanjutnya kontrak dengan Garnett dan Pierce di tahun itu juga dan Williams pada musim berikutnya.

Tanpa pemain berpengalaman, prestasi menurun dan mesti berada di papan bawah pada tiga musim berikutnya.

Sebagai tim papan bawah, Nets seharusnya berhak memilik rookie NBA pada urutan-urutan awal, namun sayang dua draft di antaranya sudah menjadi hak Boston Celtics yang mereka gunakan mendatangkan pemain yang turut membawa mereka menjadi semifinalis NBA dalam tiga kesempatan, yaitu rookie Jaylen Brown yang dipilih dengan draft Nets tahyn 2016 dan Kyrie Irving yang didatangkan dari Cleveland Cavaliers dengan draft Nets tahun 2018.

Meski berada di papan bawah tanpa memiliki draft, Nets berusaha mengumpulkan aset sebanyak-banyaknya, dengan cara menukar pemain utama mereka dengan pemain tim lain yang saat masih berkuliah diproyeksikan menjadi pemain yang produktif mencetak angka, tetapi terkesan masih biasa ketika pertama kali bermain di NBA, seperti Caris Levert dan Spencer Dinwiddie, atau De'Angello Russell.

Channel: NBA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun