Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Unsung Cinderella", Kisah Seorang Pharmacist (Apoteker) Rumah Sakit

17 Agustus 2020   18:05 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:18 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar saran ekstrim atasan Aoi-san, dokter kandungan tadi-pun keder dan dengan malu-malu mencabut protesnya.

Itulah Aoi-san yang di episode pertama ini terlihat terlalu sempurna. Sempurna karena bukan hanya jago meracik obat dan mendiagnosis penyakit pasien, tetapi juga cukup dekat dengan pasien, terlalu dekat malah, karena ia paham benar apa yang dirasakan pasien, terutama yang telah beberapa kali menjani rawat inap.

Aoi bahkan bisa memahami kenapa pasien sengaja menunda menyuntikkan insulinnya.

Kebetulan, bukannya ditanya kenapa pasien yang bersangkutan tidak menyuntikkan insulinnya, pasien tersebut malah dihardik oleh orang tuanya.

Sebuah logika klise sebenarnya, orang tua tersebut sebenarnya tidak marah. Mereka hanya khawatir dengan kondisi putrinya. Di satu sisi, putrinya hanya ingin menunjukkan bahwa ia sendiri lelah dengan perawatan yang harus dia lakukan.

Kebetulan Aoi-sanlah yang mengerem perdebatan kecil itu. Hanya saja, meskipun paham dengan apa yang dirasakan orang tua dan anak tadi, Aoi-san tidak bisa menerima alasan keduanya.

Ia justru punya pendapat sendiri. Pendapat yang ia sampaikan pada rekan sekamar pasien tadi yang juga mengalami diabetes saat anak tadi sudah diizinkan pulang beberapa hari kemudian.

Kebetulan, rekan pasien tadi juga melakukan hal yang sama. Ia sengaja telat menyuntikkan insulin agar bisa bertemu dengan pasien yang bisa memahami kesulitannya.

Kesulitan pasien yang harus terus-menerus mendapatkan suntikan insulin.

Sekali lagi, walaupun Aoi-san, paham dengan hal itu, Aoi-san tidak bisa diam saja. Ia justru menyemangati dua pasien tadi untuk paham akan bahaya Diabetic Ketaocidosis, di mana,apabila terlambat mendapat insulin,  pasien bersangkutan akan mengalami dehidrasi dan akan sering kehilangan kesadarannya. Dan apabila terlambat, bukan hanya sekedar koma yang harus mereka hadapi. Tanpa perlu berpanjang lebar, teman sekamarnya tadi pun langsung menghampiri rekan satunya berpamitan.

Sekali lagi, meskipun ceritanya cukup menarik dan memberi banyak pengetahuan buat awam kayak saya, cerita Unsung Cinderella terbilang datar untuk episode pertama. Itulah kenapa, saya baru sempat merampungkan satu dari lima episode yang sudah beredar sampai hari ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun