Misal polisi yang nggak sengaja nembak warga setempat, polisi yang ngobyek jadi agen properti sampai bisa beli Ferrari, Â polisi aktif (yang kebeneran lagi nggak berseragam namun tetap membawa pistol) yang malah ngumpet di rak toserba saat terjadi penodongan (korban yang ditodong nggak selamat) karena sedang nemenin anaknya beli jajan di sana, atau kasus polisi yang nembak pelaku kejahatan bersenjata yang udah angkat tangan tapi nggak mau meletakkan senjatanya karena kagak ngerti bahasa yang dipake polisinya.
Masalah jadi kompleks ketika kerumunan orang yang menyaksikan, yang berpotensi menjadi korban, justru membela pelaku yang masih di bawah umur yang kebetulan nggak selamat. Di sisi lain, aturan tertulisnya jelas. Polisi berhak menembak selama udah ngasih peringatan sebelumnya dan melihat situasi di lapangan dinilai mengkhawatirkan.
Kerumitan yang sama juga bisa dilihat dari kasus polisi yang ngobyek jadi agen properti. Meski dalam panduan tertulis, seorang polisi New York nggak dilarang buat ngobyek dalam bentuk apa pun selama nggak bertentangan dengan hukum, Frank ingin memastikan bahwa semua aturan yang berlaku dalam proses jual beli properti dilakasanakan dengan benar.Â
Secara pribadi, meskipun, sekali lagi, nggak ada aturan yang melarang polisi ngobyek, dan meskipun aturan dilaksanakan dengan benar, Frank merasa apa yang dilakukan polisi yang bersangkutan dinilai kurang etis karena ia nggak nunjukin teladan yang baik bagi masyarakat sekitar. Minimal teladan untuk senantiasa mengayomi dan hidup bersahaja meski berpunya. Sekali lagi, itu hanya pandangan pribadi Frank yang ia sadari tidak bisa diterapkan pada 38.422 anggota kepolisian New York yang menjadi tanggung jawabnya.Â
Frank hanya bisa memastikan apakah proses transaksi nggak merugikan kepentingan umum. Ia harus menekankan poin itu sekali lagi walaupun nggak ada yang janggal dari dokumen transaksi, mengingat properti yang diperjualbelikan tidak lain adalah TKP yang pada dasarnya dilelang setelah ditinggalkan penghuninya.
Dengan gayanya yang tabrak sana-tabrak sini, Danny memang dikenal sebagai polisi dengan presentase penangkapan terbanyak. Meski, di sisi lain, dengan gayanya yang emang rada kasar, Danny jadi polisi yang paling banyak dapet keluhan, mungkin bukan hanya dari pelaku yang terbukti melakukan kejahatan, tapi juga saksi yang kadang ia hardik.Â
Buat Frank, masalahya bukan cuma itu. Meskipun dilihat dari segi prestasi, anaknya pantas mendapat penghargaan, dan sebagai orang tua Frank jelas ingin memberikan penghargaan tersebut, dengan memberikan penghargaan, Frank merasa tidak memberi teladan yang baik bagi masyarakat karena bisa dibilang menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk memberikan penghargaan bagi putra-putrinya sendiri.
Menariknya, masalah-masalah yang ditangani para anggota keluarga Reagan tersebut dibahas di meja makan, terutama pada acara makan bersama keluarga Reagan yang diadain tiap hari minggu, di mana setiap anggota keluarga Reagan, mulai dari yang paling sepuh, Henry Reagan, bokap Frank yang juga mantan komisaris polisi, sampai cicit-cicitnya, Nicky, Jack, ma Sean Reagan pasti ngumpul jadi satu. Di situlah semua anggota keluarga Reagan, selama nggak diceritain lagi kuliah atau kerja di luar kota, pasti nongol dalam satu frame seenggaknya empat sampai sepuluh menit.