Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Blue Bloods," Cerita Keluarga Polisi Reagan

4 Februari 2020   16:36 Diperbarui: 10 Februari 2020   12:14 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moore, Baker, Gormley (pinterest.com/Jan Moutz)

Adegan makan bersama khas keluarga Reagan--theseriesregulars.com
Adegan makan bersama khas keluarga Reagan--theseriesregulars.com
Prinsip itu jugalah yang dipegang Frank selama menjabat sebagai komisaris polisi. Nggak heran setiap kali harus membuat keputusan atas kasus-kasus yang ditangani, Frank selalu meminta saran setidaknya dari tiga asisten utamanya Abigail Baker, sekretaris komisaris polisi yang sebenarnya masih tercatat sebagai detektif kepolisian, Letnan Sid Gormley, mantan atasan Danny sebelum ditarik ke 1 Police Plaza (1pp), kantor komisaris kepolisian New York, dan wakil komisaris merangkap, klo nggak salah, kepala bidang Public Relation kepolisian New York, Gareth Moore, yang sama sekali nggak punya latar belakang sebagai penegak hukum.

Moore, Baker, Gormley (pinterest.com/Jan Moutz)
Moore, Baker, Gormley (pinterest.com/Jan Moutz)
Dengan meminta masukan dari tiga orang ini diharapkan keputusan yang Frank ambil bisa berimbang. Kebetulan kasus-kasus yang Frank tangani lebih sering menyangkut masalah polisi bersih (yang nyaris pasti akan dibela Gormley) yang kadang kepleset pada situasi tertentu (dan akan selalu diributin Moore dengan alasan citra kepolisian bisa tercoreng).

Misal polisi yang nggak sengaja nembak warga setempat, polisi yang ngobyek jadi agen properti sampai bisa beli Ferrari,  polisi aktif (yang kebeneran lagi nggak berseragam namun tetap membawa pistol) yang malah ngumpet di rak toserba saat terjadi penodongan (korban yang ditodong nggak selamat) karena sedang nemenin anaknya beli jajan di sana, atau kasus polisi yang nembak pelaku kejahatan bersenjata yang udah angkat tangan tapi nggak mau meletakkan senjatanya karena kagak ngerti bahasa yang dipake polisinya.

Masalah jadi kompleks ketika kerumunan orang yang menyaksikan, yang berpotensi menjadi korban, justru membela pelaku yang masih di bawah umur yang kebetulan nggak selamat. Di sisi lain, aturan tertulisnya jelas. Polisi berhak menembak selama udah ngasih peringatan sebelumnya dan melihat situasi di lapangan dinilai mengkhawatirkan.

Kerumitan yang sama juga bisa dilihat dari kasus polisi yang ngobyek jadi agen properti. Meski dalam panduan tertulis, seorang polisi New York nggak dilarang buat ngobyek dalam bentuk apa pun selama nggak bertentangan dengan hukum, Frank ingin memastikan bahwa semua aturan yang berlaku dalam proses jual beli properti dilakasanakan dengan benar. 

Secara pribadi, meskipun, sekali lagi, nggak ada aturan yang melarang polisi ngobyek, dan meskipun aturan dilaksanakan dengan benar, Frank merasa apa yang dilakukan polisi yang bersangkutan dinilai kurang etis karena ia nggak nunjukin teladan yang baik bagi masyarakat sekitar. Minimal teladan untuk senantiasa mengayomi dan hidup bersahaja meski berpunya. Sekali lagi, itu hanya pandangan pribadi Frank yang ia sadari tidak bisa diterapkan pada 38.422 anggota kepolisian New York yang menjadi tanggung jawabnya. 

Frank hanya bisa memastikan apakah proses transaksi nggak merugikan kepentingan umum. Ia harus menekankan poin itu sekali lagi walaupun nggak ada yang janggal dari dokumen transaksi, mengingat properti yang diperjualbelikan tidak lain adalah TKP yang pada dasarnya dilelang setelah ditinggalkan penghuninya.

Danny, Sean, Jack, dan almarhumah Linda Reagan--pinterest.com/Deborah McClanahan
Danny, Sean, Jack, dan almarhumah Linda Reagan--pinterest.com/Deborah McClanahan
Prinsip "polisi harus memberikan teladan yang baik" juga Frank pegang teguh ketika ia  berencana memberikan penghargaan buat putranya, Danny, atas jasanya selama ini. 

Dengan gayanya yang tabrak sana-tabrak sini, Danny memang dikenal sebagai polisi dengan presentase penangkapan terbanyak. Meski, di sisi lain, dengan gayanya yang emang rada kasar, Danny jadi polisi yang paling banyak dapet keluhan, mungkin bukan hanya dari pelaku yang terbukti melakukan kejahatan, tapi juga saksi yang kadang ia hardik. 

Buat Frank, masalahya bukan cuma itu. Meskipun dilihat dari segi prestasi, anaknya pantas mendapat penghargaan, dan sebagai orang tua Frank jelas ingin memberikan penghargaan tersebut, dengan memberikan penghargaan, Frank merasa tidak memberi teladan yang baik bagi masyarakat karena bisa dibilang menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk memberikan penghargaan bagi putra-putrinya sendiri.

Menariknya, masalah-masalah yang ditangani para anggota keluarga Reagan tersebut dibahas di meja makan, terutama pada acara makan bersama keluarga Reagan yang diadain tiap hari minggu, di mana setiap anggota keluarga Reagan, mulai dari yang paling sepuh, Henry Reagan, bokap Frank yang juga mantan komisaris polisi, sampai cicit-cicitnya, Nicky, Jack, ma Sean Reagan pasti ngumpul jadi satu. Di situlah semua anggota keluarga Reagan, selama nggak diceritain lagi kuliah atau kerja di luar kota, pasti nongol dalam satu frame seenggaknya empat sampai sepuluh menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun