Kepindahan Russell Westbrooks sendiri sejatinya bukan hal baru. Gosipnya sendiri sudah mulai berembus  tiga atau empat hari lalu, meskipun Miami Heat yang baru saja kedatangan Jimmy Butler awalnya sempat lebih diunggulkan mendatangkan Westbrooks.
Konon, menurut kabar, kepindahan Westbrooks memang didukung penuh oleh James Harden. Harden yang mendorong Daryl Morey, Sport Executive Rockets untuk mendatangkan Westbrooks dari Oklahoma City Thunder. Sebagai ganti Oklahoma City Thunder mendapatkan Chris Paul, pemain senior (banget), yang nilai kontraknya besar, dan belakangan makin sering cedera.
Dari sisi ini, kelihatannya, Houston nggak terlalu rugi-rugi amat. Rockets mendapat pemain yang secara teori lebih muda, lebih bugar, dan tahu caranya mencetak triple double.
Hanya saja Westbrooks bukan tanpa cela. Meski dikenal sebagai pemain yang tidak terhentikan di bawah jaring, akurasi tembakan Westbrooks termasuk yang terburuk di NBA.
Belum lagi akurasi tembakan bebasnya, yang jelas kurang dari 70%. Padahal, Rockets dengan kehadiran Harden dan Chris Paul, dikenal sebagai tim yang banyak menembak dari area tiga angka. Bahkan, angka yang dibuat dari area tiga angka lebih banyak dari yang dibuat di bawah jaring.
Dari situ saja komentar para fans sudah amat jelas terbaca. Sebagian fans Rockets merasa trade ini tidak pas dan mengubah identitas tim secara drastis. Bahkan komentar para fans Rockets sudah tercetak sebelum Westbrooks benar-benar datang.
Alasannya sederhana. Setidaknya sekarang tim-tim lain tahu cara menghentikan mereka. Cukup tempel Harden dan para pemain berbahaya lainnya dan biarkan Westbrooks yang memegang bola dan menembak.
Tidak heran Westbrooks kerap dijuluki Russell Westbricks (brick kurang lebih berarti bata atau tembok di mana tembakan Westbrooks kerap dianalogikan lebih sering membentur tembok ketimbang masuk), bukan cuma oleh fans tim lain, tapi juga fans timnya sendiri.
Bahkan saking frustasinya sampai ada yang berseloroh kelar mendukung Rockets dan sembari guyon bertanya pada fans Rockets lain siapa yang hendak ikut dirinya mendukung Clippers musim depan.
Jika fans Houston cenderung meradang, beda ceritanya dengan para fans Oklahoma City Thunder. Dengan kedatangan Chris Paul, Thunder menjadi tim yang lumayan merata. Minimal permainan mereka jadi lebih sulit dibaca ketimbang musim-musim sebelumnya, karena baik Chris Paul dan Danilo Gallinari, keduanya bisa menembak dan bisa membuat peluang sendiri.