Mohon tunggu...
Camelia Ahmad
Camelia Ahmad Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar jadi Penulis

I believe in process

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasi Bungkus Mirna

10 Desember 2020   14:48 Diperbarui: 10 Desember 2020   14:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Tidak lama kemudian makananku datang, aku terus berceloteh, sampai-sampai para pengamen, pengemis dan pedagang tissue malas mendekati kami karena ketidakperdulian kami pada situasi sekitar.


 "Ron, gila sih ini ayam sama sambalnya mantab banget, yakin nggak mau?" selaku mengalihkan pembicaraan,


"cerita loe lebih pedas dari pada sambal itu" celetuknya. "lagian tadi gue udah makan di acara kantor" lanjutnya.


Kami pun melanjutkan perbincangan mengenai hal lain seperti kehebohan acara kantor Rony tadi sore. Ketika Rony sedang menceritakan tentang penampilan Rossa di atas panggung, kami dihampiri gadis kecil yang kalau dari perawakannya aku tebak berusia sekitar 8 tahun.


"Ibu saya penggemar Teh Rossa" celetuknya dengan mata yang berbinar, aku sama sekali tidak melihat ada guratan lelah atau sedih diwajahnya, berbeda dengan para penjual tissue lainnya yang dari tadi menjajakan dagangan yang sama padaku.


"nyeletuk aje dek" cetus Rony kesal,


"kakak terlihat berkeringat, ini kak saya ada tissue mungkin bisa bantu mengusap keringat kakak" lanjutnya mengabaikan Rony, dia  sama sekali tidak terganggu dengan perkataan kasar Rony.


"boleh" ucapku.


"Rp. 5,000 ya" ujarnya sembari menyerahkan satu bungkus tissue padaku,


Akupun memberinya Rp. 20.000 dan menolak uang kembalian darinya, yang justru membuat dia terlihat sedih.


"saya penjual tissue kak, bukan pengemis" ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun