Mohon tunggu...
Camelia Ahmad
Camelia Ahmad Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar jadi Penulis

I believe in process

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasi Bungkus Mirna

10 Desember 2020   14:48 Diperbarui: 10 Desember 2020   14:51 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"gue lagi panas, perlu ya ditambah panas" jawabku.


"baik kanjeng ratu." jawabnya cuek.


Akupun mencari jalur putar balik terdekat dan memakir mobil tidak jauh dari lokasi warung tenda itu. Sesampainya kami disana, ternyata tempat itu benar-benar ramai, kami terpaksa duduk di kursi tambahan tanpa meja. Akupun segera memesan 1 porsi nasi ayam kremes lengkap dengan sambal gledek dan 1 botol air mineral, sementara Rony hanya memesan air mineral saja, terlihat sekali kalau dia kurang nyaman berada ditempat seperti ini.


"trus mau cerita apa" tanya nya.


"Maya berulah lagi, itu orang ya ngeselin pake banget, dia tadi temuin kesalahan hitungan pada budgeting gue. LO TAU KESALAHANNYA DIMANA? karena gue tidak masukin 0.04 di dalam penjumlahan total budget. Terus dia report itu ke pak bos dengan senyum manis nya yang berbisa itu, intinya dia bilang kalau gue ngga teliti" ceritaku tanpa titik dan koma,


"terus bos loe gimana" tanyanya,


"kecewa lah, ya meskipun bos gue nggak teriak-teriak marahnya malah super lembut gitu ngomongnya dia bilang memang 0.04 sangat kecil, tapi dia mengharapkan ketelitian gue melihat detail, itu yang dia harapkan, dalem banget kan Ron" jawabku,


"loe kesel karena disalahin atau loe ngga mau bos tau kesalahan loe?" tanyanya,


"loe tau gue kan. Tentu tidak ada masalah kalau bos lihat kesalahan gue, gue bukan manusia sempurna" jawabku sambil membuka botol air mineral,


"terus"


"caranya Ron, manusia satu itu ngga repot-repot minta data mentah dari gue untuk perbandingan, elo tau dia minta kesiapa? Dia minta datanya melalui junior gue" semburku kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun