Mohon tunggu...
Camelia Prahasinta
Camelia Prahasinta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

lahir di jombang 09 mei 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Ekspansi Budaya Korean Wave di Indonesia

2 Desember 2020   11:55 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:24 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival ini digelar pada 19-20 April 2013. Selain mengadakan Korean Travel Fair, mereka juga mengadakan kompetisi dance dan lomba foto menggunakan hanbok untuk para remaja Indonesia. Lebih lagi diadakan skin care and make up demonstration yang meiliki tujuan untuk mempromosikan kosmetik dari negeri gingseng tersebut.

5. Jakarta Fashion Week 2017

Acara ini merupakan bentuk kolaborasi antar negara yang merupakan program exchange platform ini telah memasuki tahun keempat dan akan terus berlanjut dalam JFW di tahun selanjutnya, dimana JFW ini memberikan panggung pada desainer Korea melalui program platform exchange. Juga sebaliknya Indonesia juga diberikan panggunng untuk para desainer melalui ajang fashion Korea.

Kegiatan pertukaran budaya yang rutin dilaksanakan tiap tahun oleh kedua negara sebelumnya merupakan bentuk dari diplomasi budaya yang sering diterapkan oleh pemerintah Korea Selatan terhadap Indonesia. Dampak sosial dari adanya kerjasama hallyu ini adalah cover dance oleh kaum remaja, dengan menggunakan pakaian, tarian, hingga lip sync seperti yang dilakukan idola mereka. Semakin mirip maka akan dinilai semakin baik. Dimana saat itu Korea Selatan mengapresiasi cover dance dari Indonesia melalui acara K-POP Cover Dance Festival sejak 2011.

Di Indonesia cover dance menjadi sebuah tren baru terutama di kalangan remaja, cover dance yang kita lihat sekarang merupakan dampak dari strategi soft power yaitu peniruan. Rasa kagum para remaja seringkali dituangkan dalam cover dance dan cover song dan pernah diundang untuk acara pembukaan Lotte Shopping Avenue. Tak lupa juga pihak Korea Selatan mengundang idol hallyu  yakni VIXX dan Glam. Dalam bidang ekonomi dengan cara intens menggunakan hallyu untuk pembukaan gerai Lotte yang memiliki tujuan mendapat perhatian dan apresiasi dari masyarakat pecinta hallyu  di Indonesia. Sebagai budaya yang populer di Indonesia media elektronik Indonesia juga ikut memberikan pembahasan rutin mengenai seputar berita dan budaya Korea Selatan seperti: Detik.com, kapanlagi.com, liputan6.com, insert.com, wowkeren.com dan intipseleb.com.

Di samping itu, maraknya boyband dan girlband menggambarkan pengaruh pada musik Indonesia. Dampak hallyu juga dapat dilihat dalam bidang pendidikan yang sebelumnya sudah dibahas menganai KTO dan KCC di Jakarta. KCC ini seringkali dilibatkan dalam kegiatan yang melibatkan sejumlah bintang hallyu seperti fanmeet ataupun konser dimana mereka memberikan tiket gratis pada pelajar yang beruntung secara acak sebagai daya tarik bagi pelajar di KCC yang banyak di dominasi oleh kaum remaja. Selain meningkatnya jumlah pelajar yang menekuni bahasa Korea Selatan ada juga beberapa universitas yang memberikan pelajaran bahasa Korea seperti UNAS, UGM, dan UI.

KESIMPULAN 

Korea Selatan menggunakan hallyu  sebagai kekuatan soft power untuk mencapai kepentingan negaranya. Hallyu berkembang sebagai alat diplomasi oleh Korea Selatan. Indonesia mulai mengenal hallyu melalui drama yang mana dari drama tersebut menyebar kebudayaan dan keseharian orang Korea Selatan yang nantinya ditiru oleh masyarakat Indonesia. Berbagai kerjasama lahir karena hallyu.  Dibidang ekonomi hallyu dimanfaatkan untuk kerjasama ekonomi, contohnya pada pembukaan Lotte cabang Indonesia. Berbagai Industri juga menggunakan hallyu sebagai alat untuk menarik perhatian dari masyarakat. Diantaranya ada kosmetik, dan teknologi elektronik macam Samsung dan LG. Dan juga Industri pariwisata yang mengalami kenaikan wisatawan secara pesat untuk mengunjungi daerah lokasi syuting drama pembuatan film Korea.

Bidang Sosial budaya juga terus-menerus memperkenalkan kebudayaan Korea Selatan di Indonesia, ditunjukkan dengan adanya Indonesia-Korea Week yang sudah digelar sejak tahun 2009. Banyak disana saling mengenalkan budaya mereka seperti makanan, musik, pakaian tradisional, tarian, lukisan hingga keramik. Dalam hal budaya dan pengaruh dari globalisasi cover dance masuk sebagai budaya baru oleh Indonesia, dimana ia lahir karena kekaguman remaja Indonesia terhadap bintang Korea yang akhirnya dituangkan melalui tarian cover. Yang mana pada saat itu Korea Selatan mengadakan kompetisi cover dance dengan pemenangnya dapat belibur ke Korea secara gratis. Serta cover dance ini digunakan untuk sarana perkenalan produk ekonomi mereka yaitu pembukaan dan peresmian Lotte Shopping Avenue.

Hallyu merupakan asset penting Korea Selatan yang berguna untuk menambah nilai perekonomian mereka melalui bidang budaya. Yang awalnya masyarakat Indonesia tidak mengetahui dan menyukainya perlahan jadi menerima dan mengkonsumsi produk dari Korea Selatan. Minat dari kalangan remaja juga cukup tinggi serta daya kunjung wisatawan yang meningkat mencerminkan minat Indonesia untuk mengetahui Korea Selatan lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun