Mohon tunggu...
Camarmerah
Camarmerah Mohon Tunggu... -

Penutur omong kosong.\r\nhttp://sampahperadaban.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karadzic dan Soeharto

28 September 2012   05:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2

Proses pengadilan terhadap Karadzic untuk pembunuhan-pembunuhan yang telah dilakukannya, yang sejumlah 'delapan ribu orang' (saja) itu. Bukan untuk menyepelekan apa yang telah terjadi di Bosnia dan apa yang telah dia perbuat, tetapi coba bandingkan dengan mendiang Soeharto, Bapak Pembangunan tersayang, mantan Presiden Republik Indonesia yang terhormat itu.

Apa yang telah dilakukan Soeharto?

Kalau Karadzic mengepung Sarajevo selama 43 bulan, maka Indonesia di bawah kepemimpinan Haji Muhammad Soeharto menjajah Timor Timur selama 23 TAHUN; selama itu 18.600 orang dibunuh atau hilang, diikuti dengan kematian antara 84.000 hingga 183.000 orang sebagai akibat langsung dari tindakan Indonesia. Yang mana berarti pembunuhan terhadap sepertiga dari populasi Timor Timur.

Kalau selama 43 bulan Karadzic "hanya berhasil" membantai 8.000 orang, Soeharto telah menghilangkan antara 500.000 hingga 1.000.000 orang dalam kurun waktu beberapa tahun saja sejak ia memulai kampanye pembasmian PKI pada tahun 1965.

Diikuti pemenjaraan sekitar 200.000 orang tanpa pengadilan, termasuk sekitar 13.000 orang yang dibuang ke pulau Buru hingga sebagian (besar?) dari mereka mati di sana. Diteruskan dengan teror, diskriminasi, penganiayaan secara mental, dan penindasan terhadap (bahkan) keturunan-keturunan dari para terjagal dan terbuang itu. Dilengkapi dengan pembodohan dan penggoblokan bangsa selama puluhan tahun kemudian yang efeknya masih sangat terasa hingga hari ini.

Catat juga penyiksaan, pemerkosaan, dan pemutarbalikkan fakta yang dilakukan atas izin, atau bahkan atas perintah, atau setidaknya atas sepengetahuan Jenderal Soeharto.

Berkat diberlakukannya Daerah Operasi Militer (DOM) pada tahun 1989-1998, Soeharto telah berhasil mengubah Aceh, "Tanoh Meutuah", Tanah Terberkahi, menjadi tanah yang berdarah-darah. Lima belas ribu (15.000) orang sipil terbunuh.

Dengan pembekalan kesaktian otak militaristik, Dwi Fungsi ABRI, dan DOM warisan Eyang Soeharto sang Guru Bangsa, Megawati meneruskan perjuangan menambah pasukan jagal hingga 35.000 orang di Aceh, lebih dari 100.000 orang menjadi pengungsi, dan pembunuhan menjadi hal biasa.

Tangan Bapak Soeharto bahkan telah berlumuran darah rakyat Papua bahkan sejak sebelum ia resmi menjadi presiden Republik ini. Minimal 100.000 orang, ratusan ribu orang telah dibantai, disiksa, ditangkap, difitnah, dan diteror demi menyerahkan tambang emas raksasa di tanah itu kepada Freeport.

Daftar pembunuhan-pembunuhan yang telah dilakukan sang Jenderal masih dapat diperpanjang lagi. Tanjung Priok, Lampung, Petrus, pembunuhan petani dan buruh perkebunan di berbagai tempat, aktivis mahasiswa, aktivis buruh, kerusuhan 1998, penggusuran di sini dan di sana, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun