Segmentasi dan marketi fitness yang tepat
IP Ultraman telah matang dan mencapai market fit yang nyaris sempurna. Sejak awal dan mestinya sampai sekarang, Ultraman dirancang untuk para youngster, demikianlah sebutan pangsa pasar yang khususnya anak dan juga remaja.Â
Banyak orang tua bertanya pada saya, apa sih bagusnya Ultraman, desainnya norak dan ceritanya gitu gitu aja diulang ulang. Nah, inilah kekuatan creator Tsuburaya. Coba renungkan, bagaimana pola pikir anak anak.Â
Mereka suka sesuatu yang berwarna cerah, sederhana dan pengulangan. Tsuburaya paham benar bagaimana perilaku dan cara berpikir segmennya.Â
Padahal nih gaes, justru banyak kru senior yang bekerja di sana. Namun mereka paham benar tentang value proposition. Cerita sederhana dengan pesan moral yang kuat dan berulang seperti pembentukan habit. Setiap anak mendambakan pahlawan dan ingin menjadi seperti mereka.Â
Cerita dapat masuk ke dalam pikiran hingga hati dengan cara emosional, melekat, dan tak mudah dilupakan. Beda kan dengan presentasi pelajaran geografi atau teori ekonomi di sekolah kalian?
Lalu, kenapa ada dewasa muda bahkan orang tua seperti saya masih saja menyukai. Jawabannya, pasti pada masa youngsternya mereka sudah menyukai Ultraman. Pun saya sudah menjadi fans sejati Ultraman sejak berusia 5 tahun. Tsuburaya konsisten menciptakan karakter baru tiap tahun, dan terus merawat penggemarnya.Â
Coba perhatikan rentang usia merchandise Ultraman. Mulai dari 5 tahun seperti ultra hero series hingga dewasa seperti lini SHF atau statue, semuanya ada. Nah, inilah kehebatan Tsuburaya. Mereka bukan hanya mencari penonton, mereka mengenal dan membangun fanbase dengan baik.
Lean production khas Jepang
Sekitar 2 tahunan yang lalu, saya mengajak Calvin nonton Uprising. Keluar kami berdiskusi dan saya bertanya, suka mana Jaeger dan Ultraman. Spontan jawabnya adalah, Ultraman. Koq bisa ya? Dengan kualitas dan special efek yang relatif simple, Ultraman mampu bersaing dengan karakter-karakter raksasa negara lain.
Sekali lagi, kekuatan Ultraman adalah pada cerita dan market fitness, bukan special effect atau aktor-aktor box office. Tsuburaya paham benar hal ini, dan mereka mempertahankan proses produksi yang efisien, sederhana, atau lean. Prinsip lean yang sudah menjadi karakter dan gaya hidup orang jepang.