Mohon tunggu...
Calon Pujangga
Calon Pujangga Mohon Tunggu... Lainnya - Masih amatiran. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung. :)

Calon Pujangga hobi menulis, membaca karya sastra dan berteater. Suka sama seni dan berwisata. Isinya kisah-kisah dan ragam konten lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mereka Siapa?

16 Desember 2020   23:11 Diperbarui: 17 Desember 2020   11:23 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku menemukannya di luar sekolah, sendirian," kata Louis kepada mereka.

Mereka terasa lega. Aku langsung disuruh balik ke rumah dan orang tuaku bercerita bahwa mereka tadi sempat mencariku di sana. Mereka berseru memanggil namaku. Mereka juga berpencar membuka pintu beberapa ruang kelas, termasuk di lantai dua.

Anehnya, aku sama sekali tak mendengar seruan mereka. Seharusnya, aku mendengar mereka bukan? Karena mereka berseru begitu lantang. Apakah karena ruang kelasnya kedap suara?

Mereka mengira aku diculik oleh seseorang atau makhluk tak kasat mata. Bahkan, mereka juga menduga, sosok yang bersamaku itu makhluk tak kasat mata. Mitos yang lekat dari zaman nenek moyang hingga kini. Yang katanya kalau main sore dan tak kunjung pulang, berarti ia diculik oleh Wewe Gombel.

Orang tuaku pikir mereka adalah anak Wewe Gombel. Sampai kini, aku tak tahu siapa mereka. Aku tidak terbesit saat itu untuk bertanya siapa nama mereka, begitupun sebaliknya. Mereka tak bertanya siapa namaku. 

Sejak peristiwa itu, aku tidak diizinkan bermain keluar rumah selama dua minggu. Kedua anak kecil perempuan itu juga tak lagi nampak bermain di kompleks. Menurut kalian, siapa mereka? Apakah makhluk tak kasat mata atau benar-benar manusia?

-TAMAT-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun