Mohon tunggu...
Callista Astagina
Callista Astagina Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta, XI MIPA 5 (08)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alam Bawah Sadar

28 November 2020   20:58 Diperbarui: 29 November 2020   18:07 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bukankah ini yang kamu mau? Mengakhiri hidupmu dan lari dari kenyataan dunia?" Suara tersebut muncul kembali. 

Tamara pasrah membiarkan dirinya tenggelam. Dirinya memejamkan matanya, nafasnya menipis. Tetapi pikiran Tamara berputar di kepalanya. 

"Kalau aku mati saat ini juga, siapa yang akan menemani ibu, siapa yang akan membahagiakannya" 

"Kalau aku mati, siapa yang akan menolong kucing Pak Sur kalau kelaparan," 

"Kalau aku mati saat ini, cita cita ku di masa depan tidak akan pernah jadi nyata." 

Memori bahagia yang pernah dialami terlintas di benaknya. Tamara pun berusaha kembali berenang menuju permukaan danau itu. 

~~

Seketika dirinya terbangun, jantungnya berdetak kencang. Tamara melihat ke sekeliling, rupanya dia sudah berada di kamarnya sendiri. Ternyata kejadian tadi hanya mimpi, gumamnya sambil menghembuskan nafas dan mengelap keringat di dahinya.

 Tamara merapikan kembali kamarnya, ruangan tersebut sudah kembali rapi. Buku - buku yang tadi malam berserakan telah tersusun kembali di rak. Cahaya matahari masuk melalui jendela kamar, ruangan tersebut terlihat terang.

Tamara melihat ke arah cermin, di cermin itu terpajang foto-foto dirinya dengan orang kesayangannya. Di atas cermin juga tertempel cita-cita Tamara yang ingin ia capai. Tersenyum, dirinya masih menyelamatkan diri saat tenggelam. Dia tidak benar - benar ingin mengakhiri hidupnya. Suara yang mengganggunya pun sudah tidak ia dengar lagi. Tamara sadar sesulit apapun keadaan jangan pernah menyerah, kamu masih layak untuk hidup.

Ketukan pintu berbunyi, ternyata ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun