"Karena kondisi CCTV rusak, dan sedang dalam perbaikan untuk kembali aktif memonitor ruas tol Japek," ujar Heru kepada wartawan, Senin (7/12/2020) kemarin. Â
Nah kan jadi ribet....mana yang sebenarnya terjadi......Â
Apa itu Akuntabilitas?
Menurut aktivis etika Geoff Hunt, akuntabilitas adalah kesiapan (readiness) atau kesiapan ( preparedness) untuk memberikan penjelasan atau justifikasi yang relevan orang lain (pemangku kepentingan) atas judgement, niat, tindakan, dan kelalaian seseorang ketika diminta secara tepat untuk melakukannya. Nah cukupkah mengatakan kamera belum dipasang atau kamera rusak, atau apapun yang intinya rekaman tidak ada.
Akuntabilitas juga merupakan kesiapan untuk menilai tindakan seseorang oleh orang lain dan, jika sesuai, menerima tanggung jawab atas kesalahan, kesalahan judgement dan kelalaian dan pengakuan atas kompetensi, ketelitian, keunggulan dan kebijaksanaan. Ini adalah sebuah kesiapan untuk berubah meningkatkan pemahaman yang diperoleh orang lain.Â
Thomas H. Bivins, profesor di School of Journalism and Communication di University of Oregon mengatakan bahwa rumus yang paling sederhana adalah bahwa seseorang dapat dimintai akuntabilitas jika:
(1) orang secara fungsional dan / atau moral bertanggungjawab atas suatu tindakan,
(2) beberapa kerugian terjadi karena tindakan itu, dan
(3) orang yang bertanggungjawab tidak punya alasan yang sah untuk tindakan tersebut.
Idealnya, asumsinya bahwa orang harus bertanggung jawab atas tindakan yang juga bertanggung jawab atas hasil dari tindakan itu. Namun, itu mungkin tidak selalu demikian. Posisi ini mengasumsikan bahwa orang yang bertanggung jawab relatif otonom, atau bebas untuk membuat keputusan yang terkait dengan pekerjaannya tanpa tekanan atau pengaruh luar.
 Nah...bagaimana akuntabilitas pengelola jalan tol?