Kasus Yang sedang Hangat saat ini adalah kasus tertembaknya 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI). Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang akuntabilitas publik.Â
Saya baru menyadari bahwa pada tempat seperti jalan tol ada tempat tempat tertentu yang tidak terjangkau oleh kamera. Bisa karena belum dipasang atau karena rusak. Pada tempat tersebut bisa menjadi tempat yang sangat mengerikan, semua bisa terjadi.
Versi Polisi
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan kejadian itu bermula ketika pihaknya menerima informasi soal pengerahan massa mengawal pemeriksaan pemimpin FPI Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya, yang dijadwalkan dilakukan pukul 10.00 WIB pagi kemarin.
Fadil lantas mengerahkan anggotanya untuk menindaklanjuti informasi tersebut. Polisi lantas mengikuti kendaraan yang diduga membawa para pendukung Rizieq di Tol Cikampek. Namun, Fadil menyebut mobil polisi justru dipepet dan mengalami penyerangan.
"Kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut tersebut, kemudian melakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada anggota," ujar Fadil.
 Versi FPI
Berbeda dengan polisi, Ketua Umum FPI Shabri Lubis mengatakan peristiwa tersebut bermula saat Rizieq Shihab bersama keluarga hendak menuju acara pengajian subuh yang digelar khusus keluarga inti pada Senin dini hari. Mereka pergi dengan dikawal oleh para Laskar FPI.
Dua versi ini saya ambil dari link ini.
Menanggapi hal tersebut, PT Jasa Marga angkat bicara mengenai peristiwa baku tembak antara Laskar Khusus Front Pembela Islam (FPI) dengan petugas kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga Dwimawan Heru memastikan, pihaknya tidak memiliki rekaman CCTV mengenai peristiwa tersebut.