Mohon tunggu...
Ruslan Effendi
Ruslan Effendi Mohon Tunggu... Akuntan - Pemerhati Anggaran, Politik Ekonomi, Bahasa

Penulis pada International Journal of Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebebasan Berbicara Bukanlah Nilai Akademik

21 November 2020   19:00 Diperbarui: 21 November 2020   19:18 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stanley Fish juga menjelaskan, misanya sebuah Departemen, bukan anggota fakultas, yang menentukan materi mana yang diajarkan dengan benar di mata kuliah mana, dan sejauh anggota fakultas bebas memilih materi mereka sendiri, bahwa kebebasan telah diberikan kepada mereka; itu bukan hak mereka.  

Kebebasan yang dihargai dalam akademi adalah kebebasan (juga menjadi kendala dalam bentuk kewajiban) untuk mengikuti sebuah arahan, dan bahwa kebebasan membawa serta tanggung jawab untuk menentukan bukti mana yang harus dipertahankan dan mana yang dibuang, pembicara mana yang harus dihadiri dan yang dikirim pergi. 

Jelas, tidak ada yang demokratis tentang jalannya penyelidikan ini. Lebih jeasnya dapat dianggap sebagai Darwinian, kebangkitan jika bukan sebuah kekuatan dari mereka yang masih memiliki posisi jabatan.

Kebebasan dalam berbicara yang dibahas diatas berlaku untuk universitas swasta maupun negeri, walaupun ada beberapa perbedaan. Universitas negeri harus tunduk pada aturan yang lebih tinggi. 

Sedangkan universitas swasta agak sedikit bebas, namun memiliki kecenderungan yang sama untuk patuh. 

Sebuah universitas swasta yang berafiliasi dengan lembaga keagamaan mungkin mengharuskan administrator seniornya menjadi jemaah lembaga keagamaan tersebut. Jadi dalam banyak hal lain, universitas swasta dan negeri menganut prinsip yang sama --- prinsip-prinsip usaha akademis. Sebuah enterprise akademis.

Demikan, semoga bermanfaat

RE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun