Pengakuan ini bukan mengasumsikan hubungan yang harmoni sebagai dasar  kepentingan dalam masyarakat yang memungkinkan sebuah pandangan nilai sosial dari akuntansi yang tanpa masalah. Sebaliknya, nilai-nilai dari informasi akuntansi menjadi sesuatu yang diperebutkan dalam arena politik dan ekonomi. Â
 Sejarah dan kelembagaan
Bukti empiris menunjukkan bahwa negara telah secara aktif terlibat dalam pengelolaan ekonomi, terutama berkaitan dengan pajak. Â Masih sedikit pengakuan bahwa ekonomi didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar, sering beroperasi di pasar oligopolistik atau monopolistik.
 Pandangan yang lebih emansipatif atas  motivasi manusia dan  peran akuntansi dalam masyarakat.
Kepedulian untuk pandangan yang lebih beremansipasi tentang motivasi manusia akan mengenali kemungkinan pada apa yang disinyalir oleh Herbert Marcuse  "One-Dimensional Man", kepentingan yang terorganisasi.
 Selanjutnya Akuntansi perlu menjelaskan dan menafsirkan peran informasi akuntansi dalam distribusi pendapatan, kekayaan, dan kekuasaan dalam masyarakat
 Topik-topik penelitian dalam Akuntansi Ekonomi Politik ini dapat berupa:
- Akuntansi dan Kesejahteraan Sosial
- Akuntansi sebagai ideologi
- Identifikasi dan permasalahan-permasalahan Akuntansi
Referensi:
Cooper, D. J., & Sherer, M. J. (1984). The Value of Corporate Accounting Reports: Arguments For A Political Economy of Accounting. Accounting, Organizations and Society, 9(3), 207–232.
Hoogvelt, A. M. M., & Tinker, A. M. (1978). The Role of Colonial and Post-Colonial States in Imperialism - a Case-Study of the Sierra Leone Development Company. The Journal of Modern African Studies, 16(01), 67–79.
Tinker, A. M. (1980). Towards a political economy of accounting: An empirical illustration of the cambridge controversies. Accounting, Organizations and Society, 5(1), 147–160.