Mohon tunggu...
Ruslan Effendi
Ruslan Effendi Mohon Tunggu... Akuntan - Pemerhati Anggaran, Politik Ekonomi, Bahasa

Penulis pada International Journal of Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasus Tambang Delco di Sierra Leone dan Kontroversi Cambridge: Sejarah Lahirnya Akuntansi Ekonomi Politik

15 November 2020   10:44 Diperbarui: 15 November 2020   10:55 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian nama kontroversi Cambridge berkaitan dengan perdebatan dua universitas Cambridge, yaitu Universitas Cambridge di Inggris dan Massachusetts Institute of Technology, di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat (AS). Debat berpusat pada kritik Cambridge Inggris (Post-Keynesian/Neo-Ricardian) terhadap pandangan ekonomi neo-klasik Cambridge di AS. 

Pandangan Ekonomi Neo-Klasik berkonsentrasi pada apa yang disebut kekuatan produksi. Dalam analisis ekonomi ini disatukan dalam analisis fungsi produksi. Mereka termasuk aspek teknologi kuantitas input dan output dan koefisien transformasi mereka. Namun kekuatan faktor produksi ini tidak selalu bisa menjelaskan realitas sosial yang ada.

 Dari diskusi Kontroversi Cambridge menunjukkan bahwa dasar-dasar marginalis akuntansi dengan pendekatan ekonomi neo-klasik dianggap tidak memiliki dasar yang logis. Sebaliknya pandangan yang kontra menjelaskan bahwa  untuk memahami proses formasi harga dan distribusi pendapatan dalam masyarakat industri maju, maka perlu juga memperhitungkan dimensi kedua dari "modal", yaitu keadaan hubungan sosial. 

Berbagai pertanyaan seringkali tidak bisa dijawab oleh pendekatan neo-klasik, misalnya:

  • Apakah pengembalian kepada investor, tenaga kerja dan lembaga pemerintah yang menunjukkan produktivitas marginal mereka dalam produksi?
  • Apakah bagian dari distribusi pendapatan yang efisien dalam hal bahwa pada margin, penghasilan yang cukup diberikan kepada investor untuk memastikan modal itu diminta dan dipekerjakan ke titik di mana itu hanya menguntungkan untuk melakukannya?
  • Apakah tarif upah kira-kira menunjukkan nilai tenaga kerja di produksi?
  • Apakah ada gagasan keadilan sosial di penjelasan marginalis ini dalam artian itu setiap input faktor mendapatkan imbalan "adil" dengan menghasilkan jumlah yang sepadan dengan nilai apa itu berkontribusi?

 Pandangan yang kontra neo-klasik sering menggunakan Quote dari Keyness:

"Practical men who believe themselves to be quite exempt from any intellectual influence, are usually the slaves of some defunct economist. Madmen in authority, who hear voices in the air, are distilling their frenzy from some academic scribbler of a few years back."

 Interaksi kompleks dari  politik, sosial, dan realitas ekonomi berada di luar kerangka konseptual neo-klasik ekonom. Namun demikian penyelesaian perdebatan, terutama seberapa luas implikasinya, belum disepakati oleh para ekonom.

 Akuntansi Ekonomi Politik

Dari perdebatan di kontroversi Cambridge, dan kasus tambang Delco di Sierra Leone, Akuntansi (Akuntan) perlu dilihat dalam cakrawala yang lebih luas dalam lingkungan dimana  beroperasi, penelitian yang transdisipliner, normatif, deskriptif, dan kritis.

 Akuntansi (Akuntan) perlu melihat:

Pengakuan Kekuasaan dan konflik dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun