Perubahan dari cara berkomunikasi pada publik dari semula sebagai warga negara saja menjadi warga negara dan sekaligus sebagai konsumen. Kantor-kantor pemerintah mulai membangun hubungan masyarakat sebagaimana perusahaan-perusahaan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.Â
Pendekatan Norman Fairclough  sangat relasional: wacana, genre, dan gaya baru diproduksi teks dengan mengartikulasikan bersama wacana, genre dan gaya yang ada dalam hubungan baru; baru tatanan wacana mengartikulasikan wacana, genre dan gaya yang ada dan baru bersama-sama dalam hubungan baru.
Epilog
Ketika membaca teks-teks bahasa pada berbagai media, akan muncul berbagai wacana dari berbagai elemen tentang sebuah peristiwa. Maka penggunaan bahasa menjadi tidak netral. Bahasa merepresentasikan, mengklaim hal-hal tertentu, dan memposisikan si penutur nya.Â
Alasan bahwa penggunaan teks-teks dalam bahasa tidak netral karena adanya artikulasi dari berbagai wacana dalam suatu tatanan yang disebut tatanan wacana (order of discourse).
Sumber:
Fairclough, N. (2000). Discourse, Social Theory, and Social Research: The Discourse of Welfare Reform. Journal of Sociolinguistics, 4(2), 163--195.
Fairclough, N. (2006). Language and Globalization. London and New York: Routledge.
Laclau, E., & Mouffe, C. (2001). Hegemony and Socialist Strategy Towards a Radical Democratic Politics (2nd ed.). London - New York: Verso.
Slack, J. D. (1996). The Theory and Method of Articulation in Cultural Studies. In D. Morley & K.-H. Chen (Eds.), Critical dialogs in cultural studies (pp. 112--127). London - New York: Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H