Belakangan, Direktur PT Liga Indonesia Baru Tigorshalom Boboy mengatakan tidak ada kewajiban menyampaikan NLB kepada klub, sehingga klub harus memilah sendiri pemain yang bisa atau tidak bisa bertanding akibat terkena hukuman.
Akibatnya, hasil imbang 1-1 pertandingan Mitra Kukar vs Bhayangkara FC pun digugurkan, dan tim asal Kalimantan Timur itu mendapat sanksi kalah WO.
Pernyataan kemenangan Bhayangkara FC ini pun menjadikannya pemimpin klasemen melewati Bali United yang harus puas lengser ke posisi runner up, meski menang lawan PSM Makassar.
Suara miring terhadap The Guardians juga muncul ketika merekrut Putu Gede Juniantara dari Persib Bandung dengan berbekal surat tugas karena Putu merupakan anggota Polri aktif, sehingga dianggap tak sejalan dengan spirit sepak bola profesional, yang lazimnya menggunakan perjanjian kontrak kerja sebagai pengikat pemain.
Kini suara miring kembali muncul terhadap Bhayangkara FC pasca menang telak atas Persik Kediri. Gol-gol yang tercipta dengan cara yang (terlihat) mudah pun kian menjadikan nyaring suara-suara miring itu.
Kita nantikan saja, bagaimana tindakan lanjutan dari laporan kejanggalan permainan ini yang disampaikan kepada Satgas Antimafia Bola Polri. Semoga ada keputusan yang terbaik dan tegas atas kasus yang menodai peringatan HUT ke 94 PSSI ini. Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H