Ada peraturan baru yang akan diterapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam kompetisi Liga 1 2023/2024 mendatang. Yakni larangan suporter tim tamu untuk hadir dalam pertandingan di kandang tim tuan rumah, atau yang selama ini lazim disebut away days.
Larangan tersebut dipahami berdasarkan surat edaran LIB Nomor 225/LIB-COR/VI/2023. Surat itu sebenarnya berisi larangan bagi suporter Bali United maupun suporter PSM Makassar untuk melakukan away days, dalam pertandingan play off Liga Champions Asia yang melibatkan kedua tim tersebut.
Namun dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Utama LIB Ferry Paulus ini, terdapat kata-kata:
"Dalam hal masa transisi transformasi sepakbola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional, termasuk kompetisi dan play off, tidak dapat dihadiri oleh suporter tim tamu,"
Secara common sense tentu bisa ditafsirkan bahwa surat tersebut menyatakan bahwa pertandingan sepak bola yang secara resmi berada di bawah pengelolaan LIB tidak bisa dihadiri oleh suporter tim tamu.
Manajemen LIB seperti dikutip sejumlah media pun membenarkan adanya larangan away days tersebut, khususnya pada pertandingan Liga 1.
Dilansir dari laman resmi ligaindonesiabaru.com, manajemen LIB menyatakan kebijakan tersebut telah menjadi kesepakatan bersama dengan semua pemilik klub yang akan berlaga di Liga 1 musim mendatang.
"Kebijakan tersebut kami sepakati untuk memuluskan perizinan dari pihak yang berwenang. Kami mempertimbangkan pelaksanaan Liga 1 musim depan bersamaan dengan tahun politik," ujar Ferry Paulus.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dalam konferensi pers di Solo pada Minggu 4 Juni 2023 mengatakan satu suara dengan larangan away days yang menjadi kebijakan LIB.
Erick mengatakan, kebijakan larangan kehadiran suporter tamu ini untuk meminimalisasi risiko adanya kerusuhan di lokasi pertandingan. Larangan ini juga terkait persepakbolaan Indonesia yang masih dalam pengawasan khusus Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pasca Tragedi Kanjuruhan pecah pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Ada catatan, karena ini juga tahun politik, apalagi kita masih dalam pantauan FIFA karena peristiwa Kanjuruhan, dan suratnya FIFA ada, liga memutuskan memang karena untuk konteks keamanan, sementara pertandingan kandang dihadiri suporter tuan rumah, jadi suporter tamu belum. Ini bertahap," kata Erick.