Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Memori Salah Sambung dan Kenangan Merekam Lagu di Radio

12 Desember 2022   11:44 Diperbarui: 12 Desember 2022   17:34 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyiar radio. (Sumber: Freepik.com)

Meski pada akhirnya saya sempat berpikir apakah yang saya lakukan ini termasuk dalam tindak pembajakan. Tapi ya sudahlah ya, anggap saja merekam lagu yang diputar itu adalah radio ide sederhana untuk merealisasikan hobi mendengarkan musik. Lagipula saya kan tidak bermaksud berjualan kaset 'kompilasi' itu.

Ya, namanya juga hasil merekam di radio, selain suaranya kurang jernih, kadang yang membuat sebal adalah ketika lagunya belum selesai tapi penyiar udah ngomong. Jadinya suara lagu tercampur dengan suara penyiar.

Akan tetapi, entah di mana keberadaan kaset-kaset rekaman lagu di radio itu saat ini, saya tak tahu. Mungkin masih tertinggal di rumah orang tua, atau bahkan sudah berpindah tangan entah di mana, melalui perantaraan tukang loak.

Tapi apapun itu, terima kasih Kompasiana buat topik pilihannya kali ini. Saya jadi mencoba menulis sekaligus mengingat kenangan dalam mendengarkan radio, di kala hiburan musik di televisi belum semasif saat ini. Apalagi YouTube dan layanan streaming masih jauh dari jangkauan remaja era-90an di Indonesia.

Dan ketika dunia memasuki era milenium, seiring dengan makin mudahnya mendapatkan lagu secara digital, saya lebih sering mendengarkan radio untuk memperoleh informasi  terkini dari siaran berita.

Tapi ibarat sambil menyelam minum air, sembari mendengar informasi-informasi terkini, lagu-lagu yang enak didengar dan sesuai dengan berita yang dibacakan itu pun hadir melalui siaran radio.

Dan meskipun industri musik saat ini secara masif memasarkan produk mereka secara digital, baik melalui penjualan dan kanal streaming berbayar (yang pada akhirnya mengubah cara orang mendengarkan musik), tapi kedudukan radio sebagai salah satu cara favorit orang dalam mendengarkan musik masih belum tergeser. Entah mengapa, mungkin karena beberapa hal memang tidak ditakdirkan untuk ikut berubah dan tergerus zaman.

Sama halnya seperti kebiasaan saya membaca koran. Bagi saya pribadi, membolak-balik lembaran koran untuk membaca sebuah berita, mungkin belum terganti kenikmatannya dibanding mengklik di internet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun