"Halo, ini dengan radio ***** (nama sebuah stasiun radio di Kota Bogor)?"
"Halo, radio ****, mau minta lagu, boleh?"
"Halo, mas lagunya mau ikut aja ya. Mau kirim salam...."
Pertanyaan-pertanyaan di atas beberapa kali kami dengarkan, ketika menjawab panggilan telepon rumah kami di masa lalu.Â
Ketika itu, keluarga saya pun bingung mengapa kerap ada telepon salah sambung yang menanyakan apakah ini studio radio.
Usut punya usut, suatu ketika ayah saya membaca di buku telepon lembar kuning alias yellow pages, ternyata nomor studio radio swasta yang sering dituju oleh penelepon yang salah sambung itu, hanya berbeda 1 nomor dengan nomor telepon rumah kami. Urutan nomor teleponnya pun nyaris sama antara telepon rumah kami dengan nomor telepon studio radio itu.
Terjawab sudah pertanyaan mengapa sering salah sambung itu.
Ibu saya bahkan suatu saat pernah dibuat sebal oleh si penelepon salam sambung nomor radio.Â
Jadi ketika ibu saya mengatakan ke si penelepon, bahwa ini bukan studio radio yang dimaksud, si penelepon malah mengatakan, "Ah, kamu bohong  ya?"
Yaa, dia pikir ibu saya adalah penyiar radio yang sedang nge-prank kali ya?