"Untuk urusan manajerial Arema silakan (tanyakan) ke owner, silakan ke direksi."
ungkap Gilang yang mengaku sama sekali tidak tahu soal pengelolaan tim Arema FC.
Bagi penulis, pernyataan Sang Juragan 99 yang terakhir ini menjadi menarik. Mengapa? Karena dengan jabatannya sebagai Presiden Arema FC, tentu asumsi yang berkembang sejak ia menduduki jabatan presiden Arema FC sejak 6 Juni 2021 menggantikan Iwan Budianto adalah Gilang sebagai pucuk pimpinan dari perusahaan yang menjadi badan hukum klub Arema FC.
Namun mengapa ia malah menyatakan urusan manajerial Arema FC silakan ditanyakan kepada pemilik dan direksi? Benarkah ia tak tahu siapa saja direksi Arema FC saat ini?
Sebelum membahas hal itu, penulis berhipotesis Gilang sepertinya sedang melempar bola isu ke publik agar, masyarakat sepak bola Indonesia  tahu bagaimana struktur manajerial Arema FC yang sebenarnya untuk saat ini.
Nyatanya, usai pemeriksaan dan pernyataan Gilang kepada media soal pengelolaan Arema FC tersebut, media massa lantas ramai-ramai memberitakan soal kepemilikan saham dan kepengurusan klub asal Kota Malang ini. Termasuk dari hasil mencari data soal pencatatan perusahaan di Kementerian Hukum dan HAM.
CNN Indonesia pada 28 Oktober 2022 pun menulis, Arema FC dikelola oleh PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI). Perusahaan ini didirikan pada 3 Maret 2015, dengan pemegang saham saat itu hanya dua orang, yakni Iwan Budianto yang menggenggam 70%, dan Agoes Soerjanto memiliki 30%.
Dalam perkembangannnya, akta perusahaan PT AABBI yang tercatat di Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM menunjukkan saham AABBI saat ini dimiliki tiga entitas.
Iwan Budianto tercatat memiliki saham sebesar Rp3,7 miliar atau memiliki 3.750 lembar saham perusahaan.
Berikutnya PT Juragan Sembilan Sembilan Corp yang adalah milik Gilang Widya Pramana memiliki 750 lembar saham atau sebesar Rp750 juta, diikuti PT Rans Entertainment Indonesia dengan 500 lembar saham sebesar Rp500 juta.
Dengan kata lain, Iwan Budianto kini menguasai saham Arema FC sebesar 75%, diikuti Gilang Widya melalui Juragan Sembilan Sembilan 15%, dan Rans 10%. Artinya pula kepemilikan saham Iwan meningkat dari awalnya 70 persen menjadi 75 persen.