Secara diplomatis, dalam sebuah kesempatan terpisah usai Anies dideklarasikan sebagai capres dari partai Nasdem, Jokowi pernah menyebut kemungkinan reshuffle selalu terbuka. Namun, dia tak mengungkapkan kapan, bagaimana dan siapa menteri yang nantinya akan diganti.
Namun untuk saat ini, pencopotan menteri asal Partai Nasdem nampaknya bukan menjadi prioritas bagi Jokowi dalam menjalankan kabinet pemerintahan.
Karena, meski saat ini memilih tokoh yang identik dengan politik identitas yang berseberangan dengan pendukung Jokowi, namun Nasdem masih dilihat sebagai partai loyalis Jokowi dalam pemerintahan. Kalaupun Partai Nasdem memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024, mungkin saat ini Jokowi menganggap itu hanya dinamika di alam demokrasi.
Toh menteri-menteri dari Partai Nasdem cenderung tidak memiliki catatan negatif yang membahayakan pemerintahan atau mencemarkan nama baik kabinet. Tidak seperti Edhi Prabowo atau Juliari Batubara yang sudah mencoreng muka kabinet dan partai pengusungnya, setelah terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H