Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Seri 1, Keputusan Stratejik: Pentingnya Mengenal Emosi bagi Pemimpin

14 November 2022   23:01 Diperbarui: 14 November 2022   23:19 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Emosi negatif bisa menjadi penghalang atas kesepakatan yang telah kita bangun sebelumnya. Ketika seseorang merasa sakit hati, maka emosi tersebut dapat mengubah menjadi suatu permusuhan. Ketika salah satu peserta rapat merasa terganggu atau tersinggung, maka mereka akan mengungkapkan emosi dengan tekanan darah yang meningkat dan membuat mereka mengambil sikap tertentu, entah dengan marah-marah atau hanya berdiam diri saja seraya menggerutu. Yang jelas, mereka akan mengalihkan perhatian dari kesepakatan sebelumnya dengan melindungi diri atas kepentingannya atau justru menyerang kita.

2) Emosi negatif bisa menghancurkan hubungan

Emosi yang kuat dapat mengalihkan pikiran mereka dan membuat kita harus menanggung risiko atas kehancuran suatu hubungan. Dengan rasa marah, mereka akan mencela dengan komentar panjang (bahkan lari dari persoalan sebenarnya) atas kesepakatan yang telah buat, atau meraka akan membahasnya dengan bungkam seribu bahasa ketika kita membutuhkan suatu dukungan atas kesepakatan tersebut.

3) Emosi bisa mengeksploitasi kita

Sebenarnya, ketika mereka mengingkari atau membantah atas pernyataan kita sebelum mereka tertarik dengan penjelasan yang akan kita uraikan, reaksi tersebut menunjukkan adanya perhatian dan kelemahan kita. Orang yang mampu memperhatikan reaksi emosional dengan cermat dapat menilai dan akan mengeksploitasi kelemahan kita, atau sebaliknya. Namun, eksploitasi atas informasi dari sebuah sikap mereka hanya untuk mempertimbangkan sebuah kesepakatan yang kita inginkan.

Ketika kita menjelaskan sesuatu, mereka yang merasa emosi, akan memperhatikan atau mencermati (atau menunggu kita akan berbuat) sebuah kesalahan kecil dan bukan suatu kebenaran dari keseluruhan. Saat itulah, mereka akan menyerang kita habis-habisan atau mengeksploitasi agar tercapai tujuan untuk mencela dengan komentar-komentar pedas sehingga tidak tercapai kesepakatan.


B. DAMPAK DARI EMOSI POSITIF

1) Emosi positif dapat mempermudah terpenuhinya kepentingan substantif

Adanya emosi positif yang tercipta terhadap orang lain, akan menghilangkan rasa kecurigaan, rasa takut atau khawatir dan mengubah hubungan yang selama ini penuh permusuhan menjadi suatu keakraban dan persahabatan. Dengan emosi positif, kita termotivasi untuk bekerja lebih baik. Kita menjadi lebih terbuka untuk mendengar dan berbagi kepentingan kepada orang lain sehingga dapat menghasilkan suatu kesepakatan.

2) Emosi Positif dapat mempererat hubungan

Emosi positif akan memberikan perasaan senang kepada orang lain. Kita bisa bicara dengan menyenangkan tanpa dihantui rasa takut mendapat celaan atas serangan dari orang lain. Dengan menjalin persahabatan bisa sebagai jaring pengaman bagi kita dalam bernegoisasi. Walau dalam situasi negoisasi menegangkan, namun kita bisa duduk bersama untuk mengatasi persoalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun