Oosouji secara harfiah diterjemahkan sebagai kegiatan pembersihan besar-besaran. Bagi orang Jepang, membawa "barang-barang lama" ke tahun baru adalah nasib buruk. Maka semakin bersih semakin baik. Tradisi ini selain dilakukan di rumah juga dilakukan di klenteng/kuil. Mereka melakukan susubarai atau membersihkan jelaga kuil. Pada saat itu mereka mengenakan pakaian khusus yang ditujukan untuk pergi ke kuil saja.
b. Menulis Nengajou atau kartupos
Dasar utama dari Nengajou adalah pada “Nenshi-Mawari” yaitu pertemuan antar keluarga, teman atau tetangga untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka selama setahun sebelumnya. Jadi jika memiliki sesuatu hal yang paling berkesan dengan orang tersebut sebaiknya hal itu ditulis dalam nengajou beserta ucapan terima kasih.
Untuk pengirimannya dapat melalui kantor pos, Nengajou ini harus sudah dikirim sebelum tanggal 25 Desember, jika ingin sampai tepat waktu pada tanggal 1 Januari. Hal ini harus dilakukan karena pekerja pos sudah diliburkan mulai 25 Desember, jadi bila terlambat kartu mungkin akan sampai pada tanggal 7 Januari. Kode kombinasi huruf dan angka yang berada di bawah kartu merupakan nomor lotre yang undiannya dilakukan pada sekitar tanggal 15 Januari, hadiahnya dapat diklaim di kantor pos terdekat.
c. Memasang kadomatsu dan shimenawakazari
Pemasangan ini harus mulai dilakukan pada tanggal 28 Desember atau 30 Desember, dan tidak boleh pada tanggal 29 atau 31 desember. Tanggal 29 dianggap sebagai angka buruk karena belakangnya memiliki bilangan 9 dan 2 (berpasangan). Untuk tanggal 31 tidak diperbolehkan karena dianggap terlalu mendadak dalam menyambut datangnya dewa sehingga termasuk dalam tindakan tidak menghormati kamisama.
Omisoka 大晦日 (12月31日)
Persiapan omisoka ini sudah sejak jam 4 sore, dengan memasak makanan enak seperti steak dan sukiyaki. Hal ini dilakukan karena menutup tahun dengan makanan yang enak sama saja dengan berdoa agar tahun depan tidak kekurangan makanan.
Kemudian tidak lupa dengan minum sake dan menonton Kohaku Uta Gassen. Acara ini merupakan perlombaan yang dilakukan oleh grup merah yang terdiri dari anggota perempuan dan grup putih yang beranggotakan laki-laki.
Pemenang ditentukan dari pilihan penonton channel TV NHK. Terdapat juga lonceng kuil yang dibunyikan sebanyak 108 kali sebagai penggambaran dosa-dosa manusia dengan masing-masing maknanya yang berbeda.
Pembunyian lonceng ini dinamakan dengan Joya no kane. Begitu sudah terdengar bunyi lonceng artinya sudah boleh keluar rumah dan berdoa. Ketika tahun baru tempat-tempat di Jepang tidak begitu ramai dan justru kuil lah yang ramai karena banyak orang berdoa di sana.
Toshikoshi 年越し (00:00)
Di malam harinya biasanya dilakukan dengan makan toshikoshi soba yang penyajiannya boleh panas atau dingin. Makan soba ini diartikan sebagai penghubung antara tahun sebelumnya dengan yang akan datang, karena soba memiliki bentuk yang panjang (simbol panjang rejeki).