Kasus pembegalan terjadi di Ciparay, kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Jawa Barat pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban begal yakni dua wanita berinisial A (21) dan DW (21), yang merupakan pekerja di pabrik PT Kaldu Sari Nabati Indonesia di Majalengka yang sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja.
Korban berinisial A sempat diseret oleh pelaku, dan DW dengan sigap berteriak meminta tolong.
Kemudian pelaku berhasil melarikan diri dengan membawa kabur satu unit telepon genggam milik korban berinisial A.
Kronologi Kejadian
Korban DW mengungkapkan kronologi kejadian yang bermula ketika ia dan A berjalan kaki hendak pulang dari pekerjaan mereka.
 Lokasi kosan korban mengharuskan mereka melewati kebun yang sepi tanpa penerangan yang memadai dan keadaan saat itu setelah hujan deras yang membuat jalanan semakin sepi.
"Kosan kita ngelewatin kebun yang sepi banget dan posisi itu habis hujan jadi tambah sepi ngga ada orang lewat." Ujar  DW, Sabtu (23/11/2024).
Dalam perjalanan, keduanya sempat berhenti di sebuah warung, tempat yang diduga menjadi awal dari aksi pelaku yang mulai mengintai.
"Sebelum lewat kebun, kita mampir dulu di warung, nah pas di warung kayanya udah ada orang yang mengintai kita berdua" Ujar DW.
Setelah meninggalkan warung, mereka melanjutkan perjalanan dengan penerangan dari lampu senter ponsel.
Korban Diseret Pelaku
Ditengah perjalanan, tiba-tiba korban A diseret oleh seseorang ke semak-semak di sisi jalan. Melihat kejadian ini DW berteriak meminta tolong. Teriakan tersebut mengundang perhatian seorang tukang ronda yang tengah berjaga.
 Awalnya, tukang ronda mengira keributan itu adalah masalah pribadi  pasangan kekasih, namun DW menjelaskan bahwa temannya A telah diseret oleh seseorang.
Setelah diberi tahu tukang ronda tersebut segera berlari ke lokasi. Setelah ditemukan di TKP, A sudah dalam keadaan lemas dan hanya mampu duduk.Â
Akhirnya setelah ditanya, A mengaku ponselnya telah diambil oleh pelaku, dan A menjelaskan untungnya  pelaku tidak melakukan pelecehan apapun.
"Pas ditanya ternyata temen aku hp nya diambil begal, alhamdulillahnya ga diapa-apain, diambil hp nya aja" Ujar DW.
Kemudian setelah warga mendengar kejadian tersebut, mereka segera berkumpul dan mencoba mengepung pelaku. Namun, pelaku berhasil melarikan diri dan hingga kini belum tertangkap.
Menurut pengakuan warga kejadian tersebut sering terjadi menjelang pergantian tahun baru.Â
Trauma dan Ketakutan
Setelah kejadian A dilaporkan mengalami trauma, Ia sering melamun dan masih ketakutan, dan mereka berdua tidak berani lagi melewati jalan tersebut, mereka memutuskan untuk melewati jalan lain yang lebih ramai.
"Setelah kejadian ngga berani lewat situ soalnya masih terbayang-bayang kejadian itu, jadi lewatnya muter ke jalan yang ramai, dan temen aku A trauma dan sering bengong" Ujar DW.
DW juga menjelaskan bahwa dalam jangka sekitar satu minggu kejadian, telah terjadi kembali aksi pembegalan yang serupa di jalan yang sama
 Menimpa karyawan perempuan pabrik Nabati lainnya, di jam 21.30 WIB, saat hendak pergi kerja malam. Kali ini pelaku menyeret korban ke pohon bambu, dan pelaku berhasil membawa satu ponsel genggam kembali.
"Abis kejadian aku, terus minggu laginya ada yang kena juga, korban pas mau berangkat kerja jam setengah 10 Â malam. Masih satu jalan yang sama cuma beda tempat. Waktu aku mah di semak-semak terus minggu laginya di pohon bambu si begal nya" Ujar DW.Â
pelaku kejahatan ini menyasar karyawan wanita pabrik yang melewati jalanan sepi, terutama saat jam kerja malam, dengan cara menyergap secara tiba-tiba, merampas handphone dan melarikan diri. Dalam kasus ini, motif utama pelaku biasanya adalah pencurian barang berharga, terutama handphone.
pelaku pembegalan tersebut terdiri dari tiga orang, di mana satu orang bertindak sebagai pelaku yang melakukan aksi begal terhadap korban. Sedangkan, dua orang lainnya bertugas sebagai penunggu atau pelaku yang menunggu di lokasi lain.
Pada kejadian kali ini kasus ditangani pihak kepolisian. Setelah kejadian tersebut polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam upaya penangkapan, pelaku sempat terkepung oleh petugas polisi, namu pelaku berhasil meloloskan diri.
"Iya susah ditangkapnya padahal pas yang kedua udah sempet terkepung sama polisi cuma tetep masih bisa lolos" Ujar DW.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H