Mohon tunggu...
Cahya WulanSL
Cahya WulanSL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang belajar di bidang ilmu komunikasi, saya memiliki minat dalam memahami berbagai aspek komunikasi manusia, dan menganalisis berbagai jenias media komunikasi baik tradisional maupun media baru. Saya juga memiliki hobi yang berkaitan dengan seni seperti melukis dan digital art.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kronologi Pembegalan di Majalengka, Pelaku Begal Seret Korban

24 November 2024   20:42 Diperbarui: 26 November 2024   22:25 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pnterest.com

Setelah meninggalkan warung, mereka melanjutkan perjalanan dengan penerangan dari lampu senter ponsel.

Korban Diseret Pelaku

Ditengah perjalanan, tiba-tiba korban A diseret oleh seseorang ke semak-semak di sisi jalan. Melihat kejadian ini DW berteriak meminta tolong. Teriakan tersebut mengundang perhatian seorang tukang ronda yang tengah berjaga.

 Awalnya, tukang ronda mengira keributan itu adalah masalah pribadi  pasangan kekasih, namun DW menjelaskan bahwa temannya A telah diseret oleh seseorang.

Setelah diberi tahu tukang ronda tersebut segera berlari ke lokasi. Setelah ditemukan di TKP, A sudah dalam keadaan lemas dan hanya mampu duduk. 

Akhirnya setelah ditanya, A mengaku ponselnya telah diambil oleh pelaku, dan A menjelaskan untungnya  pelaku tidak melakukan pelecehan apapun.

"Pas ditanya ternyata temen aku hp nya diambil begal, alhamdulillahnya ga diapa-apain, diambil hp nya aja" Ujar DW.

Kemudian setelah warga mendengar kejadian tersebut, mereka segera berkumpul dan mencoba mengepung pelaku. Namun, pelaku berhasil melarikan diri dan hingga kini belum tertangkap.

Menurut pengakuan warga kejadian tersebut sering terjadi menjelang pergantian tahun baru. 

Trauma dan Ketakutan

Setelah kejadian A dilaporkan mengalami trauma, Ia sering melamun dan masih ketakutan, dan mereka berdua tidak berani lagi melewati jalan tersebut, mereka memutuskan untuk melewati jalan lain yang lebih ramai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun