Masalah bagi sebagian besar perusahaan adalah mereka terus melakukan personalisasi di tingkat segmen, dan ekspektasi pelanggan sudah melebihi ekspektasi tersebut pada tahun 2023, sehingga mengarah ke hiper-personalisasi.
Bisnis perhotelan dapat menerapkan hiper-personalisasi menggunakan platform teknologi seperti CRM dan CEM yang menggunakan data besar untuk menciptakan interaksi tatap muka yang sangat personal antara tamu dan tuan rumah dalam skala besar.
Hotel, penyedia perjalanan, dan restoran dapat memanfaatkan data untuk memanfaatkan wawasan pelanggan lebih dari sekadar kebiasaan menjelajah atau membeli, sehingga hotel dapat menyesuaikan penawaran dan promosi Anda serta secara otomatis menyediakan layanan yang dicari orang.
5. Pengalaman Ekonomi dan Esensialisme
Pelanggan menuntut personalisasi tinggi dan pengalaman unik.
Hal ini dapat menyebabkan matinya agen perjalanan dan meningkatnya jumlah wisatawan independen.
Airbnb bertaruh bahwa pengalamannya akan sangat sukses pada tahun 2023 Rasa bersalah dalam perjalanan adalah nyata.
Minimalisme telah menghidupkan kembali pepatah “less is more”.
Wisatawan semakin tidak lagi mencari kemewahan sebagai cara untuk memamerkan kekayaan mereka dan malah memilih berbelanja dengan bijak, memiliki tujuan, dan memberikan dampak positif pada dunia.
Pengalaman unik yang berkontribusi signifikan terhadap komunitas lokal sangat diminati, begitu pula properti luar biasa, liburan penuh petualangan, dan liburan santai.
Meskipun responden mengkhawatirkan masa depan industri ini, semua responden sepakat bahwa industri harus berkembang dan berubah untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang dihadapi.