I miss you
I miss you too, tapi kupikir aku sedang membuang waktumu. Apa tujuan kita begini? Allah bisa marah padaku karena telah membuatmu seperti ini. Ku kira kita harus mengakhiri semua ini, tolong jangan marah, aku berharap kamu mendapatkan yang terbaik disana. Semua sangat menyenangkan bersamamu, tapi aku harus meninggalkanmu demi masa depanmu.Â
Sontak, bulir-bulir basah mengaliri kedua pipiku. Rasanya seperti menyesap pahitnya jamu beraroma daun berwarna hijau pekat. Getir, nyinyir, ngilu, menyesakkan dada. Grandpa!! Â Panggilanku ke kamu. Kamu menghilang, membawa rasa bersalahmu karena tidak bisa mendatangi negaraku dan menemuiku.
Kamu mengira yang kita lakukan selama ini sia-sia. Kamu memblock kontakku. Aku bahkan tak sempat membalasmu. Aku bahkan tak sempat mengucap terima kasih ataupun selamat tinggal. Ini tidak adil bagiku karena aku hanya bisa melampiaskan kekesalanku diatas bantal.
****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI