Mohon tunggu...
cahyaayuningrum
cahyaayuningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

annyeonghaseyo!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kesetaraan Gender: Rahasia di Balik Tempat Kerja yang Lebih Seru dan Produktif

6 Desember 2024   13:04 Diperbarui: 6 Desember 2024   13:04 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesetaraan Gender 

Dukungan pemerintah juga penting, terbukti dengan kebijakan Gender Equality Index (GEI) yang diterapkan oleh beberapa perusahaan. Kebijakan ini memastikan kesetaraan upah dan kemajuan yang adil melalui sertifikasi seperti Economic Dividends for Gender Equality (EDGE), yang dilakukan oleh perusahaan seperti PT Mitra Adiperkasa Tbk (Serang et al. 2024).

Pendekatan ini menunjukkan bahwa partisipasi semua pihak dalam pengambilan kebijakan dapat mengatasi persepsi negatif terhadap kesetaraan gender. Misalnya, perusahaan yang mempromosikan transparansi informasi, seperti Google, melibatkan karyawannya melalui pelatihan keberagaman dan inklusi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil. 

Dampak positif kesetaraan gender dalam pembangunan budaya kerja yang adil dan produktif dapat dilihat dari beberapa hal di antaranya, dengan memberikan peluang yang setara kepada semua individu sangat jelas dapat meningkatkan kinerja, produktivitas, dan kreativitas.  Contohnya membuat tim yang beragam gendernya biasanya lebih menghasilkan solusi yang kreatifnya lebih baik. Selain itu, dapat meningkatkan rasa kepuasan. Contohnya ketika ada rapat semua orang menghargai keputusan atau opini dari semua gender. Hal tersebut juga dapat meningkatkan hubungan yang baik dan lebih harmonis.

Bagi perusahaan, dapat meningkatkan reputasi perusahaan karena suatu perusahaan atau industri yang menerapkan hal kesetaraan ini akan dipandang lebih unggul di mata konsumen, investor dan mitra bisnis karena dianggap sebagai tempat kerja yang mendukung pengembangan setiap individu tanpa adanya diskriminasi. Seperti halnya laki-laki, perempuan yang diberi peluang untuk memimpin dan mengambil keputusan, berkontribusi pada terciptanya budaya kerja yang lebih inklusif dan adil. Dengan mengurangi kesenjangan gender dan diskriminasi, kesetaraan gender dapat membangun fondasi bagi lingkungan kerja yang mendukung pengembangan potensi semua individu.(Pipit Muliyah, Dyah Aminatun, Sukma Septian Nasution, Tommy Hastomo, Setiana Sri Wahyuni Sitepu 2020)

Kesetaraan gender memainkan peran penting dalam pengembangan budaya kerja yang adil dan produktif. Dengan memberikan peluang yang sama bagi semua individu tanpa diskriminasi gender, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan kepuasan karyawan. Strategi seperti melibatkan perempuan dalam kepemimpinan, mendorong transparansi, dan kebijakan kerja yang fleksibel sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Dampaknya meliputi peningkatan partisipasi tenaga kerja, keberagaman ide yang memperkaya inovasi, dan pengakuan perusahaan sebagai tempat kerja yang mendukung potensi setiap individu. Budaya kerja yang adil tidak hanya meningkatkan kinerja organisasi tetapi juga mencerminkan nilai keadilan sosial dan kemanusiaan.

DAFTAR PUSTAKA 

Arifin, Samsul. 2018. "Kesetaraan Gender Dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia." Kajian 23(1): 27--41.

Nuraeni, Yeni, and Ivan Lilin Suryono. 2021. "Analisis Kesetaraan Gender Dalam Bidang Ketenagakerjaan Di Indonesia." Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan 20(1): 68--79. doi:10.35967/njip.v20i1.134.

Pipit Muliyah, Dyah Aminatun, Sukma Septian Nasution, Tommy Hastomo, Setiana Sri Wahyuni Sitepu, Tryana. 2020. "Dampak Kebijakan PUG Terhadap Kesetaraan Gender." Journal GEEJ 7(2).

Serang, Serlin, Dirga Dwi Putra A, Siadi, and Amiruddin Kadir. 2024. "Budaya Organisasi Inklusif: Meningkatkan Keragaman Dan Kesetaraan Dalam Tempat Kerja." YUME: Journal of Management 7(2): 466--73.

Universitas Airlangga. "Diskriminasi Gender Dalam Dunia Kerja." Journal Unair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun