Ada hal menarik dari utang negara tahun 2015 ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Melalui akun twitter-nya pada Sabtu (09/01/2016), Kementrian Keuangan RI menjelaskan posisi dan penggunaan utang negara Indonesia per 2015. Berikut penjelasan yang disampaikan dalam akun @kemenkeuRI tersebut:
- Sesungguhnya utang diperlukan utk meningkatkan belanja, mendukung pertumbuhan ekonomi & meningkatkan kesejahteraan rakyat #UtangNegara
- Pada 2015, ada tambahan utang sebesar Rp 382 T, secara umum digunakan untuk modal percepatan pertumbuhan ekonomi. #UtangNegara
- Secara detail, utang tersebut digunakan untuk peningkatan belanja produktif & program kedaulatan pangan.
- Belanja produktif ini antara lain, pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandara dan waduk. #UtangNegara
- Sementara program kedaulatan pangan antara lain, jaringan irigasi, bendungan, subsidi pupuk, benih dan tanaman pangan. #UtangNegara
- Saldo utang pada akhir 2015 sebesar Rp 3.089 T yang merupakan akumulasi dari tahun 1970-an sampai dengan 2015. #UtangNegara
- Dari 1970 hingga 2015 sendiri, saldo utang negara setiap tahun berubah, bisa naik juga bisa turun. #UtangNegara
- Salah satu variabel yang paling mempengaruhi perubahan saldo utang tersebut adalah nilai tukar/kurs. #UtangNegara
- Naik turunnya nilai tukar menyebabkan saldo utang dalam rupiah juga berubah. #UtangNegara
- Sekarang bagaimana kondisi utang Indonesia dibandingkan dengan negara lain & bagaimana realisasinya? #UtangNegara
- Kondisi 2015, realisasi defisit APBN 2015 sekitar 2,8 % dari PDB/ Rp 318 T. Lebih rendah dari Jepang, Meksiko & Malaysia. #UtangNegara
- Sementara itu rasio utang terhadap PDB hanya 27%, bandingkan dengan Jepang yang mencapai 246% atau Malaysia 56%. #UtangNegara
- Utang utamanya untuk belanja modal seperti pembangunan jalan, transportasi, perumahan, pemukiman & kedaulatan pangan.
- Belanja modal 2015 sebesar Rp213 T yang naik 45% di 2015.
- Utang juga mendorong percepatan pembangunan infrastruktur melalui PMN, DAK dan Dana Desa #UtangNegara
- Realisasi Penyertaan Modal Negara/PMN Rp70 T, DAK Rp55 T, dan Dana Desa Rp21 T #UtangNegara
- Program dana desa ini tercatat dalam sejarah sebagai alokasi anggaran untuk desa langsung dari pemerintah pusat. #UtangNegara
Dengan gamblang dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan mendasar antara penggunaan utang negara pada zaman Presiden Joko Widodo dibanding sebelumnya. Saat ini meskipun utang bertambah 18% dibandingkan tahun sebelumnya, namun hal terebut lebih disebabkan dua hal, pertama penurunan nilai tukar rupiah selama tahun 2015 dan yang kedua menutup defisit APBN 2015 karena penerimaan yang tidak mencapai target. Bagi saya pribadi, yang melegakan dan membuat optimis adalah, bahwa penggunaan utang saat ini lebih terarah dan tidak hanya untuk konsumsi. Akan tetapi untuk hal-hal yang sifatnya investasi antara lain membiayai proyek-proyek infrastruktur yang sangat dibutuhkan negara ini. Tentu semua butuh proses, bukan sim salabim dalam semalam jadi. Tetap optimis Indonesia lebih baik.
Â
 Referensi:
http://www.kemenkeu.go.id/katalogdata
Â