Mohon tunggu...
Cahaya Aradhiva S
Cahaya Aradhiva S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

YOLO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjelasan Persamaan dan Perbedaan Teori-Teori HI Realisme, Liberalisme, Neorealisme, dan Neoliberalisme

13 Oktober 2024   23:03 Diperbarui: 14 Oktober 2024   02:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Studi Ilmu Hubungan Internasional merupakan studi yang berkembang pesat di benua Eropa pada masa perjanjian Westphalia 1648, lalu menjadi disiplin ilmu yang mandiri di Britania Raya, tepatnya di Wales pada tahun 1919 ketika Alfred Zimmern diangkat sebagai guru besar ilmu hubungan internasional di Univertas Wales di Aberyswyth. 

Sejak saat itulah ilmu hubungan internasional berkembang dan menjadi studi ilmu yang berkembang di universitas seluruh dunia dibawah fakultas ilmu politik dan fakultas humaniora. 

Dalam hubungan internasional terdapat banyak sekali teori - teori yang diajarkan, sebagai contoh teori realisme , liberalism, neo-realisme, neo-liberalisme. Teori tersebut ada agar kita dapat menganalisis atau memahami fenomena yang terjadi dalam hubungan internasional. 

Maka dari itu, untuk dapat mengetahui bagaimana uraian terhadap persamaan dan perbedaan dari teori realisme, liberalisme, neo-realisme, dan juga neo-liberalisme dapat di simak pada penjelasan di bawah ini.

Teori - Teori Hubungan Internasional
Dalam Hubungan Internasional ada beberapa teori yang menjadi alat analisis untuk dapat mencapai suatu kesimpulan atau kejelasan suatu hal, teori - teori tersebut mencakup :

1. Realisme  
Kaum realisme berpendapat bahwa hakikat manusia dan negara pada dasarnya agresif dan egosentrik sehingga politik internasional adalah arena perjuangan untuk memperoleh kekuasaan. 

Realisme menganggap negara sebagai pemeran utama, mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan negara lain, tujuan menjalin hubungan antar negara ialah berusaha memperoleh kekuasaan atau kejayaan. 

Realisme menunjukkan bahwa semua pemimpin tidak peduli apa tujuan politik mereka, mereka akan melakukan apapun bahkan perang untuk mencapai kepentingan negara mereka sendiri di lingkungan yang kompetitif. 

Hal ini yang membuat hubungan internasional selalu digambarkan sebagai konflik daripada sebagai sebuah kerja sama. Pada teori ini kaum realis menganut istilah "homo homini lupus" yang berarti manusia adalah serigala bagi manusia lain.  Tabiat manusia yang berlaku kejam, jahat, egois, brutal kepada sesama manusia seperti serigala adalah definisi yang sesuai untuk kaum realisme karena semua masalah diselesaikan dengan menggunakan kekerasan.

2. Liberalisme
Liberalisme adalah teori dalam hubungan internasional yang berbanding terbalik dengan teori realisme. Teori liberalisme percaya bahwa setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan damai tanpa adanya peperangan atau konflik. Kaum liberalisme selalu berpandangan positif terhadap manusia lain, karena mereka yakin prinsip prinsip rasional dapat dipakai dalam menyelesaikan masalah yang ada.

 Liberalisme menyerukan peran minimal pemerintah dalam kehidupan sosial -- ekonomi Masyarakat, jaminan kebebasan individu dalam berpolitik, demokrasi dan konstituasionalisme, dan kesetaraan hukum. Liberalisme juga juga meyakini bahwa system perekonomian kapitalisme pasar bebas dapat menjamin kemakmuran Bersama dan pengelkasian sumber -- sumber secara efisien di dalam Masyarakat. 

Pada teori ini pandangan terhadap  bukan hanya tentang hubungan suatu negara - negara saja, melainkan hubungan transnasional yang merupakan hubungan antara masyarakat, kelompok - kelompok, dan juga organisasi - organisasi yang berasal dari berbagai negara. 

Hal ini karena kaum liberal menganggap bahwa aktor utama dalam HI bukan hanya negara saja, melainkan ada aktor - aktor lainnya seperti MNC, IGO, NGO, LSM, dan masih banyak lagi.

3. Neo-Realisme
Pada teori ketiga ini yaitu neo-realisme yang merupakan perkembangan dari teori realisme lebih terfokus pada struktur sistem internasional. Di mana dalam pandangan Kenneth Waltz sebagai pemikir neo-realisme kontemporer termuka, teori inilah yang memiliki teori terbaik dibandingkan dengan teori - teori yang ada dalam hubungan internasional. 

Neo-realisme memiliki perbedaan pandangan tentang power dengan realis. Jika realis mengutamakan dan menekankan pentingnya kekuatan militer, neo-realis lebih berpandangan luas bahwa power adalah mengumpulkan dari seluruh sumber daya untuk memaksa dan mengontrol negara lain dalam sistem internasional. 

Realis kemudian hanya berhenti memandang pada balance of power sebagai jalan satu-satunya mekanisme pencipta tatanan dalam sistem internasional. Salah satu perkembangan yang ada dalam kelompok teori neo-realisme adalah kajian studi keamanan yang memasukan defensive dan offensive realism sebagai elemen penting. 

Kaum neo-realisme menganggap bahwa bukan hanya perilaku negara itu sendiri saja, melainkan sistem internasional lah yang membentuk perilaku dari negara itu sendiri. Karena struktur - struktur itulah yang menentukan tindakan - tindakan dari sebuah negara. Sistem tersebut mencakup, bipolar, unipolar, dan juga multipolar.

4. Neo-Liberalisme
Teori neo-liberalisme merupakan teori yang berasal dari teori liberalisme, neoliberalisme adalah sebuah pola pemikiran politik (ideologi) barat yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi diatas segala-galanya. Dasar pemikirannya adalah bahwa yang lemah harus dikorbankan supaya yang kuat bisa berkembang dengan bebas, agar ekonomi nasional juga ikut berkembang. 

Penganut neoliberal beranggapan bahwa pada akhirnya yang miskin akan ikut mendapat manfaat dari ekonomi yang berkembang secara kapitalistik. Kemunculan dari teori neo-liberalisme ini untuk menyempurnakan argumen - argumen yang ada terkait teori liberalisme. Dalam pola pemikiran neoliberal, peraturan-peraturan ekonomi harus menguasai sektor-sektor yang lain. 

Apa saja yang menghalangi perkembangan sektor ekonomi harus dihilangkan termasuk peraturan-peraturan dan undang-undang pemerintah. Karena neo-liberalisme Neoliberalisme lebih menekankan pentingnya kebebasan individu, pasar bebas, dan juga minimalisasi intervensi pemerintah dalam ekonomi.


Persamaan :
- Persamaan realis dan liberal : kedua nya menganggap negara sebagai aktor dan bersifat rasional.-

Persamaan realisme dan neorealisme adalah : baik realis maupun neorealis mengakui bahwa sistem internasional bersifat anarkis, yang berarti tidak ada otoritas pusat yang mengatur hubungan antar negara. Realisme dan neorealisme melihat persaingan antar negara sebagai hal yang wajar dalam hubungan internasional, dengan konflik sebagai kemungkinan yang nyata.

- Persamaan liberal dan neoliberalisme adalah : Keduanya menekankan pentingnya hak individu dan kebebasan, serta berusaha untuk melindungi dan mempromosikan hak-hak tersebut dalam konteks politik dan ekonomi. Liberal dan neoliberalisme percaya bahwa demokrasi dan pemerintahan yang baik adalah penting untuk mencapai kesejahteraan dan stabilitas, meskipun neoliberalisme lebih fokus pada aspek ekonomi.

- Persamaan neorealis dan neoliberalisme : baik neorealisme maupun neoliberalisme mengakui peran penting negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional, meskipun neoliberalisme juga mempertimbangkan aktor non-negara. Keduanya menggunakan pendekatan analitis yang rasional, di mana aktor-aktor bertindak berdasarkan kepentingan nasional dan strategi untuk mencapai tujuan mereka.


Perbedaan :
- Perbedaan ralisme dan liberalisme adalah : realisme mempunyai sikap yg egois, anarkis, tidak percaya bahwa manusia itu baik, bersikap anarkis. Sedangkan liberal percaya bahwa manusia bisa diajak kerja sama, mempunyai sikap yang positif dan dapat mempercayai orang lain.-

 Perbedaan realisme dan neorealisme adalah : realisme cenderung pesimis mengenai kemungkinan kerjasama, lebih fokus pada konflik dan persaingan. Sedangkan neorealisme meski tetap skeptis, mengakui bahwa kerjasama dapat terjadi dalam beberapa konteks, tergantung pada struktur sistem.

- Perbedaan liberalisme dan neoliberalisme : Liberal mengedepankan nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan pemerintahan yang transparan. Sedangkan neoliberalisme Berfokus pada deregulasikan pasar, privatisasi, dan pengurangan peran negara dalam ekonomi.

-Perbedaan neorealisme dan neoliberalisme : neorealisme berpendapat bahwa sistem internasional bersifat anarkis dan negara adalah aktor utama yang bertindak untuk mempertahankan keamanan dan kepentingan nasional. Sedangkan neoliberalisme menekankan pentingnya kerjasama antarnegara dan mengakui bahwa aktor non-negara juga berperan penting dalam sistem internasional.

Kesimpulan

Keempat teori yang ada dalam Hubungan Internasional tentu memiliki pandangannya masing-masing dalam memandang teori Hubungan Internasional tersebut, tetapi tidak meninggalkan bahwa keempat teori tersebut juga memiliki kesamaan dalam kerangka berpikir mereka terhadap hubungan internasional. 

walaupun memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain, teori - teori ini ada untuk saling melengkapi satu sama lain untuk dapat membantu menganalisis dan memprediksi perilaku dari negara - negara yang ada di dunia ini dalam panggung internasional.

Maka dari itu keempat teori ini memiliki peran penting untuk memahami dan menjelaskan dari sudut pandang yang berbeda terkait perilaku negara sebagai aktor dalam hubungan internasonal.

Referensi :

Vinsensio Dugis. Desember 2016. Teori Hubungan Internasional; Perspektif-Perspektif Klasik. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://www.researchgate.net/profile/Vinsensio-Dugis/publication/321709080_Teori_Hubungan_Internasional_Perspektif-Perspektif_Klasik/links/5a7f16a80f7e9be137c71dbb/Teori-Hubungan-Internasional-Perspektif-Perspektif-Klasik.pdf

Anti Neoliberalisme. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://spi.or.id/isu-utama/anti-neoliberalisme/

Agaton K. (2016). Teori Neo-Realisme dalam Hubungan Internasional. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://abroadlythinking.blogspot.com/2016/05/teori-neo-realisme-dalam-hubungan.html

Elibrary unikom. Diakses pada 8 Oktober 2024. https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5345/8/9.BAB%20II-converted-compressed.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun