Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Objektif Penulisan Sejarah Nasional, Kerajaan Haru Belum Ditulis

23 Januari 2025   12:07 Diperbarui: 23 Januari 2025   16:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun demikian, beberapa penelitian akademis telah berupaya mengangkat kembali sejarah Kerajaan Haru. Misalnya, dalam artikel "Kerajaan Aru/Haru dalam Lintasan Sejarah Islam di Nusantara" oleh Eman Supriatna, dibahas peran Kerajaan Haru dalam penyebaran Islam di Sumatera Utara.

Selain itu, artikel "The Haru Kingdom in Sumatra Crosses the Ages" oleh Muh Fadlin dan Heristina Dewi juga memberikan analisis mendalam mengenai eksistensi dan pengaruh Kerajaan Haru di Sumatera.

Dengan demikian, meskipun dalam buku-buku sejarah Indonesia Kerajaan Haru belum mendapatkan porsi pembahasan yang setara dengan kerajaan besar lainnya, upaya dari para akademisi dan peneliti terus dilakukan untuk menggali dan mempublikasikan sejarah Kerajaan Haru, sehingga diharapkan dapat menambah kekayaan historiografi Indonesia.

 Kesimpulan

Penulisan sejarah Indonesia yang belum memuat Kerajaan Haru secara memadai menunjukkan bahwa narasi sejarah nasional masih belum lengkap dan perlu direvisi agar lebih objektif. Memasukkan kerajaan-kerajaan lokal seperti Haru tidak hanya memperkaya historiografi Indonesia tetapi juga memperkuat rasa keadilan historiografi bagi seluruh wilayah Nusantara. Revisi ini penting agar sejarah nasional mencerminkan keberagaman dan kompleksitas perjalanan bangsa secara utuh, bukan hanya dominasi pusat-pusat kekuasaan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun