Karya ini juga menunjukkan bagaimana Yustinus Martir mempertemukan filsafat Yunani dengan doktrin Kristen, membuktikan bahwa iman dan akal dapat berjalan selaras.
Kesimpulan
Yustinus Martir adalah pelopor apologet Kristen yang memperjuangkan iman dengan kecerdasan dan keberanian. Apology tidak hanya sebuah pembelaan teologis, tetapi juga merupakan manifestasi iman Kristen yang siap mati demi mempertahankan kebenaran. Karya ini tetap relevan hingga hari ini sebagai contoh bagaimana iman Kristen dapat dijelaskan secara intelektual dan relevan bagi dunia modern.
Catatan
Buku Apology karya Yustinus Martir pada dasarnya adalah manuskrip kuno yang ditulis pada abad ke-2, sehingga tidak ada "cover asli" seperti buku modern yang dikenal saat ini. Manuskrip awal biasanya berbentuk gulungan atau codex tanpa sampul bergambar. Versi modern yang tersedia di toko buku atau perpustakaan telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh berbagai penerbit, dengan beragam desain sampul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H