Yustinus mengutip nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang digenapi dalam diri Yesus Kristus untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan.
g. Permohonan untuk Keadilan:
Yustinus meminta agar orang Kristen diadili berdasarkan perbuatan mereka, bukan karena nama mereka sebagai "Kristen". Ia juga menuntut agar penguasa menghentikan penghakiman yang tidak adil.
4. Isi Second Apology
Second Apology adalah respons terhadap tuduhan baru yang muncul setelah First Apology. Dalam buku ini, Yustinus membahas lebih dalam tentang penderitaan orang Kristen yang tak berdosa dan mengkritik ketidakadilan sistem hukum Romawi. Ia menekankan bahwa orang Kristen yang menerima penganiayaan dan kematian dengan iman teguh adalah bukti kebenaran iman Kristen.
Yustinus juga menggambarkan bagaimana roh jahat berusaha menyesatkan manusia melalui filsafat palsu dan agama kafir. Namun, ia tetap menegaskan bahwa Logos (Kristus) hadir dalam hati setiap manusia, memanggil mereka untuk kembali kepada Allah yang sejati.
5. Pengaruh dan Signifikansi Apology
Apology Yustinus Martir menjadi karya apologetik Kristen yang monumental karena:
Membuktikan bahwa iman Kristen tidak hanya berbasis kepercayaan, tetapi juga dapat dipertahankan secara rasional dan filosofis.
Menunjukkan bahwa kekristenan adalah penerus sejati dari tradisi moral dan etika tertinggi.
Menginspirasi apologet-apologet selanjutnya, seperti Tertullian dan Origenes.