Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Inilah Buku Teologi Tertua Karya Yustinus Martir Tahun 160-an

13 Januari 2025   00:11 Diperbarui: 13 Januari 2025   00:16 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini adalah rekaan chatgpt terhadap buku Apology Yustinus Martir.  Buku di awal abad masehi masih berupa perkamen perkamen. Sumber  : chatgpt.

Yustinus mengutip nubuat-nubuat Perjanjian Lama yang digenapi dalam diri Yesus Kristus untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan.

g. Permohonan untuk Keadilan:

Yustinus meminta agar orang Kristen diadili berdasarkan perbuatan mereka, bukan karena nama mereka sebagai "Kristen". Ia juga menuntut agar penguasa menghentikan penghakiman yang tidak adil.

4. Isi Second Apology

Second Apology adalah respons terhadap tuduhan baru yang muncul setelah First Apology. Dalam buku ini, Yustinus membahas lebih dalam tentang penderitaan orang Kristen yang tak berdosa dan mengkritik ketidakadilan sistem hukum Romawi. Ia menekankan bahwa orang Kristen yang menerima penganiayaan dan kematian dengan iman teguh adalah bukti kebenaran iman Kristen.

Yustinus juga menggambarkan bagaimana roh jahat berusaha menyesatkan manusia melalui filsafat palsu dan agama kafir. Namun, ia tetap menegaskan bahwa Logos (Kristus) hadir dalam hati setiap manusia, memanggil mereka untuk kembali kepada Allah yang sejati.

5. Pengaruh dan Signifikansi Apology

Apology Yustinus Martir menjadi karya apologetik Kristen yang monumental karena:

Membuktikan bahwa iman Kristen tidak hanya berbasis kepercayaan, tetapi juga dapat dipertahankan secara rasional dan filosofis.

Menunjukkan bahwa kekristenan adalah penerus sejati dari tradisi moral dan etika tertinggi.

Menginspirasi apologet-apologet selanjutnya, seperti Tertullian dan Origenes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun