Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Ringkasan Buku The 8th Habit, Stephen R Covey

8 Januari 2025   14:14 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://gpu.id/book/79713/the-8th-habit-hc

The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness adalah karya monumental Stephen R. Covey yang dirancang sebagai kelanjutan dari buku sebelumnya, The 7 Habits of Highly Effective People. Jika tujuh kebiasaan dalam buku pertama Covey berfokus pada pengembangan efektivitas pribadi dan profesional, The 8th Habit memperkenalkan konsep baru yang bertujuan melampaui efektivitas menuju kebesaran (greatness). Buku ini menyoroti bagaimana individu dan organisasi dapat menemukan suara mereka dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Premis Dasar "The 8th Habit"

Covey menyatakan bahwa dunia modern telah bergeser dari era industri menuju era pengetahuan, di mana tantangan utama bukan lagi terkait dengan kontrol fisik atau teknis, tetapi bagaimana memberdayakan individu agar memiliki suara yang autentik. The 8th Habit digambarkan sebagai panggilan untuk menemukan suara pribadi dan membantu orang lain menemukan suara mereka.

Definisi "Suara" dalam Konteks Kepemimpinan

"Suara" dalam buku ini didefinisikan sebagai perpaduan unik antara bakat, gairah, kebutuhan dunia, dan kesadaran moral seseorang. Menurut Covey, setiap individu memiliki potensi untuk memberikan kontribusi bermakna jika mereka dapat menemukan dan mengembangkan suara mereka.

Struktur Buku: Pilar Utama The 8th Habit

Buku ini dibagi menjadi dua bagian besar: menemukan suara Anda dan menginspirasi orang lain menemukan suara mereka.

1. Menemukan Suara Anda: Covey menekankan pentingnya keselarasan antara empat dimensi fundamental manusia:

Dimensi Fisik: Kapasitas untuk bertindak dan melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Dimensi Intelektual: Kemampuan untuk berpikir, belajar, dan membuat keputusan.

Dimensi Emosional: Kemampuan untuk berhubungan dan membangun hubungan positif.

Dimensi Spiritual: Kesadaran akan tujuan yang lebih tinggi dan nilai moral.

Suara seseorang muncul ketika keempat dimensi ini bekerja secara harmonis.

2. Menginspirasi Orang Lain Menemukan Suara Mereka: Covey menguraikan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tentang mengembangkan orang lain. Pemimpin yang autentik mampu menciptakan lingkungan di mana orang merasa dihargai, termotivasi, dan terhubung dengan misi organisasi.

Prinsip Kepemimpinan Sejati

Covey memperkenalkan empat peran esensial seorang pemimpin untuk membantu orang lain menemukan suara mereka:

Memodelkan: Menjadi teladan dengan menunjukkan integritas dan keberanian moral.

Memberdayakan: Memberikan kepercayaan dan dukungan yang memungkinkan orang bertindak dengan penuh keyakinan.

Menyelaraskan: Menciptakan sistem yang mendorong kebiasaan positif dan kolaborasi.

Membimbing: Mendorong perkembangan individu melalui umpan balik konstruktif dan kesempatan pembelajaran.

Konsep "Whole-Person Paradigm"

Salah satu ide sentral dalam buku ini adalah pendekatan "paradigma manusia seutuhnya." Covey menolak pandangan tradisional yang melihat manusia hanya sebagai alat produksi. Sebaliknya, manusia harus dilihat sebagai individu holistik dengan kebutuhan fisik, mental, emosional, dan spiritual yang saling berinteraksi.

Relevansi dalam Konteks Organisasi dan Pribadi

Covey menekankan bahwa organisasi yang unggul adalah organisasi yang memperlakukan karyawan sebagai mitra yang memiliki nilai dan potensi besar. Organisasi harus membangun budaya pemberdayaan di mana setiap individu merasa terinspirasi dan bertanggung jawab atas kontribusinya.

Kesimpulan

The 8th Habit adalah ajakan bagi individu dan organisasi untuk melampaui efektivitas menjadi kebesaran dengan menemukan dan menghidupi suara autentik mereka. Buku ini mengingatkan bahwa kepemimpinan yang sejati tidak hanya berbicara tentang pencapaian tujuan, tetapi juga tentang menginspirasi dan mengangkat orang lain agar dapat memberikan yang terbaik. Covey menyampaikan bahwa kebesaran tidak ditentukan oleh pencapaian individu semata, tetapi oleh kontribusi yang membawa dampak positif bagi kehidupan banyak orang.

Dengan narasi yang mendalam dan reflektif, Covey berhasil memperluas wacana kepemimpinan dari sekadar produktivitas menuju transformasi manusia yang autentik dan holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun