Salah satu ide sentral dalam buku ini adalah pendekatan "paradigma manusia seutuhnya." Covey menolak pandangan tradisional yang melihat manusia hanya sebagai alat produksi. Sebaliknya, manusia harus dilihat sebagai individu holistik dengan kebutuhan fisik, mental, emosional, dan spiritual yang saling berinteraksi.
Relevansi dalam Konteks Organisasi dan Pribadi
Covey menekankan bahwa organisasi yang unggul adalah organisasi yang memperlakukan karyawan sebagai mitra yang memiliki nilai dan potensi besar. Organisasi harus membangun budaya pemberdayaan di mana setiap individu merasa terinspirasi dan bertanggung jawab atas kontribusinya.
Kesimpulan
The 8th Habit adalah ajakan bagi individu dan organisasi untuk melampaui efektivitas menjadi kebesaran dengan menemukan dan menghidupi suara autentik mereka. Buku ini mengingatkan bahwa kepemimpinan yang sejati tidak hanya berbicara tentang pencapaian tujuan, tetapi juga tentang menginspirasi dan mengangkat orang lain agar dapat memberikan yang terbaik. Covey menyampaikan bahwa kebesaran tidak ditentukan oleh pencapaian individu semata, tetapi oleh kontribusi yang membawa dampak positif bagi kehidupan banyak orang.
Dengan narasi yang mendalam dan reflektif, Covey berhasil memperluas wacana kepemimpinan dari sekadar produktivitas menuju transformasi manusia yang autentik dan holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H