Namun, secara spesifik, lokasi pastinya belum dapat dipastikan. Namun, kemungkinan besar sumpah tersebut dilakukan di pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit yang berada di Trowulan, Jawa Timur.
Isi Sumpah Palapa (Versi Kitab Pararaton)
> "Sira Gajah Mada, patih amangkubhumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, ring Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, ingsun amukti palapa."
Artinya: Gajah Mada bersumpah tidak akan menikmati kesenangan (palapa) sebelum berhasil menundukkan seluruh Nusantara, termasuk Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru (Sumatera), Pahang, Dompu, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik (Singapura).
Makna Sumpah Palapa
Palapa: Simbol segala bentuk kenikmatan pribadi. Gajah Mada menegaskan bahwa ia akan mengesampingkan semua bentuk kenyamanan sebelum cita-citanya tercapai.
Nusantara: Wilayah yang disebut dalam sumpah mencakup wilayah penting di Asia Tenggara, memperkuat cita-cita persatuan wilayah maritim.
Kesimpulan
Sumpah Palapa diucapkan oleh Gajah Mada dalam upacara pengangkatan dirinya sebagai Mahapatih Amangkubhumi sekitar tahun 1336 M di Trowulan, Jawa Timur. Sumpah tersebut mencerminkan ambisi politik untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit dan mewujudkan stabilitas serta kemajuan ekonomi. Sumpah Palapa akhirnya menjadi fondasi kuat berdirinya sebuah wilayah kekuasaan besar yang dikenal dengan "Nusantara."
                                                        oo00oo
Kerajaan Haru /Aru  dan Suku KaroÂ