Kekagetan saya bukan tidak beralasan, karena keempat kemenakan saya ini semuanya masih lajang dan tidak memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha dan membiayai hidup, sebelum usaha yang diusahakan menghasilkan.
Jadi boleh dikatakan, mereka ini hanya modal nekad berkebun, yang lokasinya jauh dari kampung halaman dengan target dan harapan dalam waktu tertentu dapat berhasil merubah kehidupan yang lebih baik.
Kendati sangat memprihatinkan mendengar penuturan mereka  untuk memiliki sebidang kebun kopi, dimana untuk membiayai hidup, terpaksa harus bekerja mengambil upahan.
Dengan cara bekerja tempat orang lain lebih dahulu selama minggu, baru kemudian bekerja ditempat sendiri 1 minggu, dan begitulah seterusnya sampai kebun sendiri mulai memberikan hasil.
Pola bekerja seperti itu cukup lama dilakoni, mengingat tanaman kopi merupakan tanaman tahunan yang mulai menghasilkan setelah tanaman berumur 2,5 - 3 tahun.
Sebagai tambahan pendapatan dari upahan untuk biaya tersebut, mereka juga menanam  tanaman yang relatif cepat menghasilkan untuk dijadikan uang, seperti sayur-sayuran lokal, seperti bayam, lumai, katu dan cabe.
Pelan tapi pasti, dengan penuh kesabaran usaha berupa kebun kopi yang mereka geluti, sedikit demi sedikit sudah membuahkan hasil dan agar lebih fokus mengelola kebun yang cukup jauh tersebut, mereka berpikir harus ada pendamping hidup.
Lalu, satu per satu dari ke-empat orang kemenakan saya tersebut dalam jarak waktu yang tidak terlalu lama masing-masing diantara mereka menemukan jodohnya.
Meskipun semuanya sudah berumah tangga dengan tujuan dapat lebih fokus mengelola kebun masing-masing, tetapi ditengah perjalanan  salah seorang diantaranya berubah haluan untuk mencoba bisnis lain di wilayah perkotaan dan kebun kopi yang sudah mulai menghasilkan dijual sebagai modal bisnis barunya.
Sementara itu sebagai paman, kendati mereka sering mampir, baik dari kampung ngin  ke kebun  maupun pulang dari kebun mau ke kampung, yang sudah hitungan puluhan tahun, tapi selama itu pula saya belum sempat melihat kebun mereka.