Mohon tunggu...
yuliana indriani
yuliana indriani Mohon Tunggu... -

muslimah, mahasiswa dan pemimpi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

best friends???

28 Oktober 2010   23:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih memegang erat figura itu, di sana.. kulihat gambar diriku dan nindi masih tertawa bersama, berangkulan dan terlihat saling bercanda, saling mencubit bahkan saling cemberut. Empat buah foto yang kami ambil di fotobox itu menjadi bukti persahabatan kami yang terlihat begitu sempurna, tanpa cacat.. tapi bisakah kenyataan itu kembali berubah seperti yang ada di foto ini, entahlah.

Aku menghelakan napasku, memandang kembali gambaran indah masa lalu yang tak pernah aku harapkan berakhir seperti sekarang.

“aku harap waktu berputar kembali hanya ke masa-masa indah ini... masa-masa kita tertawa bersama, bercanda bersama,.. hanya pada masa-masa ketika kebahagian itu tak pernah berganti sedih.. hanya pada masa ketika persahabatan selamanya menjadi mimpi kita bersama..”

Bersama malam yang kemudian perlahan menyelimutiku, aku membawa semua do’aku dalam tidurku berharap ketika aku terbangun nanti semua do’aku akan terkabul dan semuanya kembali kepada masa-masa paling membahagiakan pada hidupku, pada hidup kita..

***

Sinar matahari perlahan mengelitik kelopak mataku, sedikit malas sebenarnya aku membuka mata. Rasanya aku masih ingin berada di alam mimpiku, dimana semuanya masih seperti yang dulu. Tapi bukankah semuanya itu hanya mimpi, dan mau ataupun tidak aku harus siap menghadapi kenyataan. Dan bila aku ingin mimpiku menjadi kenyataan maka aku harus bangun dan berusaha mewujudkannya.

Aku segera bangkit dari tempat tidurku, menatap sejenak ke arah figura yang ada di atas meja kecil di samping ranjangku, yah... aku harus membuat semuanya menjadi nyata.

“... dan aku ingin kau pun bisa kembali merangkai semuanya bersamaku.... merangkai kembali mimpi kita bersama... kembali menjadi sahabat selamanya..”

***

Aku mempercepat langkah kakiku menuju ruang kepala sekolah, tadi nindi sempat bilang bahwa aku dipanggil oleh kepala sekolah. Dia masih bersikap dingin, bahkan sedikit terkesan jutek ketika menyampaikan bahwa aku dipanggil oleh kepala sekolah. Tapi ah, sudahlah... aku tetap akan selalu bersikap biasa, bersikap sama seperti biasanya ketika dia masih menjadi sahabatku... karena bagiku dia selalu sahabatku.

“Maaf pak, bapak memanggil saya?” perlahan aku berdiri di depan meja kepala sekolah. Beliau sedang menandatangani beberapa dokumen, entah apa itu.. tapi melihat aku sudah ada dihadapannya beliau menghentikan sejenak kegiatannya itu. Beliau tersenyum kepadaku dan kemudian memberikan kabar yang sungguh sangat membuat aku bahagia... semoga ini bisa menjadi  obat dari semua permasalahan yang terjadi antara aku dan nindi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun