Mohon tunggu...
yuliana indriani
yuliana indriani Mohon Tunggu... -

muslimah, mahasiswa dan pemimpi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

best friends???

28 Oktober 2010   23:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua bola mata itu terlihat basah, bulir-bulir yang jatuh dari kedua bola mata itu satu demi satu membasahi pudakku, dan rasa hangat akhirnya menjalar diantara kami berdua, rasanya sudah lama aku tak merasakan kehangatan ini.. aku merindukannya.

“Seandainya aku tahu semua itu... maafkan aku nel... maaf...” aku tersenyum kearahnya mencoba mengungkapkan bahwa dia tak perlu begitu menyesali semuanya, karena semuanya sudah terjadi dan pada kenyataanya semuanya juga berakhir indah.

” tapi... mau kan nemenin berangkat ke launchingnya lusa nanti? Aku takut kalau sendirian..”

“huuuu!! Dasar penakut! ” kami pun akhirnya kembali tertawa bersama. Semoga untuk selamanya...

***

Aku tersenyum membaca sebuah halaman di salah satu novel paling berharga yang pernah aku miliki. Sebuah kalimat indah itu selalu berhasil membuat aku tersenyum bahagia tiap kali membacanya, ah... dasar nindi.. padahal sudah nulis novel entah udah berapa kali tapi masih aja nulis ginian di halaman pertamanya...

“ ...... karena sahabat adalah kekuatan,  dan kekuatanku adalah kau. Sahabat terbaik yang pernah aku miliki, arnelly.... aku selalu merindukan setiap detik yang kita habiskan bersama mengukir mimpi dan mewujudkannnya bersama sebagai sepasang sahabat.. seperti burung yang selalu terbang bersama menuju tempat terindah... love you always sist. Sukses selalu yah, lain kali kita jalan-jalan bareng lagi, masih takut kalau naik pesawat sendirian, jadi kalau kamu ada jadwal terbang ajak-ajak yah... :D ”

“...kau tak perlu menunjukkannya kepada semua orang... karena yang paling penting bagiku adalah engkau selalu menjadi sahabatku selamanya, mengukir mimpi bersama dan mewujudkannya bersama...”

Aku menatap lembut ke arah jendela yang ada di sampingku, awan itu.. dulu aku selalu bermimpi untuk bisa terbang bersama awan... seperti sekarang. Aku tersenyum pada diriku sendiri, tanganku mengembalikan kembali novel itu kedalam loker kecil di kabin itu lalu sedikit merapikan seragamku. Dengan langkah yang pasti aku memasuki kabin lain yang lebih besar, tersenyum manis kepada semua orang yang ada di kabin ini, memastikan mereka merasa nyaman dalam penerbangan ini. Yah... ini adalah impianku dan aku sudah mewujudkannya untuk semakin sering terbang bersama awan.

**** the end****

Teruntuk sahabat-sahabat terbaikku.. semoga kita bisa selalu bersama, merangkai mimpi dan mewujudkannya bersama...

Love you all...

^_^

***

26/10/2010 21:28

...Yuliana indriani...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun