Begitu pula saat proses pendistribusian, dari produsen ke konsumen misalnya, juga harus bisa dipastikan keamanannya. Mulai dari tempat atau gudang penyimpanan, pengemasan hingga alat transportasi, tidak boleh mengkontaminasi dan terkontaminasi oleh barang atau zat-zat berbahaya, najis dan haram. Proses ini melekat pada lingkup jasa penyimpanan, logistik serta penjualan yang beririsan dengan kehalalan produk. Â
Di Indonesia sendiri, pemerintah juga turut memberikan perhatian serius perihal keamanan pangan ini. Melalui lembaga pemerintah seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas memastikan semua jenis makanan dan minuman yang beredar di masyarakat memenuhi standar kesehatan alias tidak membahayakan.
Mengonsumsi Makanan Bergizi
Sementara makanan dan minuman sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin, dan mineral sangat diperlukan untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal. Pola makan sehat juga membantu mencegah berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Perihal makanan dan minuman sehat, Al-Qur'an menjelaskan dan menyebutkan secara jelas dan spesifik jenis-jenis makanan dan minuman menyehatkan. Misalnya, "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang mampu menyembuhkan bagi manusia." (Q.S: An-Nahl: 69). Baginda nabi Muhammad SAW juga menunjukkan jenis-jenis buah dan minuman yang kaya akan nutrisi dan menyehatkan.
Dalam konteks makanan Halalan Thayyiban, aspek kesehatan juga ditekankan. Misalnya, Islam menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum. Prinsip ini selaras dengan pola makan sehat yang dianjurkan oleh para ahli gizi. Firman Allah SWT, "Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah kami anugerahkan kepadamu dan janganlah melampaui batas padanya yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu." (Q.S: Thaha: 81)
Hubungan Halal, Aman dan Sehat
Makanan dan minuman halal, aman dan sehat merupakan satu kesatuan yang tidak mungkin dapat dipisahkan, dan ketiganya saling berkaitan sekaligus melengkapi. Dalam Islam, demikian ini dikenal dengan konsep Halalan Thayyiban, makanan dan minuman halal, sehat dan aman yang termasuk bagian dari ajaran Islam itu sendiri. Mengamalkannya adalah ibadah dan dapat pahala, meninggalkannya bisa mendapatkan murka-Nya.
Sederhananya, prinsip makanan Halalan Thayyiban memastikan bahwa makanan tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga aman untuk dikonsumsi. Misalnya, larangan mengonsumsi daging babi dalam Islam ternyata sejalan dengan penelitian ilmiah tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh parasit dalam daging babi yang terkandung di dalamnya.
Demikian pula, makanan halal acapkali mengutamakan kebersihan dan etika produksi, yang berdampak pada keamanan pangan. Sebaliknya, makanan yang aman dan sehat mendukung prinsip halal karena menjaga tubuh tetap sehat, pikiran tambah cemerlang, dan jiwa semakin tenang untuk menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari.
Intinya, mengonsumsi makanan yang halal, aman, dan sehat membawa banyak manfaat, baik secara jasmani maupun rohani. Secara jasmani, tubuh berikut pikiran mendapatkan asupan nutrisi yang baik, membantu menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Secara rohani, makanan dan minuman halal dapat mengundang keberkahan Allah SWT dan termasuk bentuk ketaatan kepada-Nya.