Masing-masing pendukung memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Jokowi dan Anies. Kandidat yang menggunakan jasa endorsement Jokowi dan Anies akan mendapatkan limpahan jumlah suara cukup signifikan, dan bahkan bisa menjadi penentu kemenangan.
Apalagi kalau sampai Jokowi atau Anies ikut turun tangan mengatur trategi pemenangan bagi kandidat tertentu, boleh jadi kemenangan yang pernah diraih saat Pilkada dirinya bisa Kembali terulang, entah itu pasangan RK-Suswono atau Pram-Doel.
Kombinasi Jokowi dan Anies
Hadirnya Jokowi dan Anies dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta sebagai endorser, pendukung salah satu pasangan calon gubernur semakin menghangatkan suasana politik ibu kota. Seakan peristiwa Pilres beberapa waktu lalu kembali terulang sebagai pembuktian siapa di antara dua tokoh ini yang masih memiliki pengaruh besar terhadap keputusan masyarakat Jakarta.
Meskipun political endorsement dari Jokowi dan Anies bukan satu-satunya strategi bagi calon untuk meraih simpati publik, namun keduanya dianggap orang yang paling memungkinkan dalam meyakinkan masyarakat Jakarta memilih calon pemimpin mereka.
Dukungan politik Jokowi dan Anies juga mereprestasikan ide atau narasi kampanye dari dua pasangan calon gubernur DKI Jakarta. Misalnya, karena didukung oleh Jokowi, maka narasi kampanye yang dibangun oleh pasangan RK-Suswono adalah keberlanjutan pembangunan ala Jokowi dan begitu juga sebaliknya.
Namun demikian, endorsement Jokowi dan Anies hanyalah salah satu variable saja. Kontestan  Pilkada Jakarta, khususnya RK-Suswono dan Pram-Doel harus mampu menghadirkan visi baru yang relevan dengan tantangan Jakarta ke depan, seperti banjir, kemacetan, kesejahteraan sosial dan transformasi digital.
Langkah maju, kreatif dan inovatif adalah mengkombinasikan kekuatan dan warisan dua tokoh tersebut untuk membangun DKI Jakarta. Ketergantungan semata pada efek figur tertentu bisa menjadi pedang bermata dua jika tidak dibarengi dengan kemampuan menghadirkan solusi nyata.
Hal ini bisa menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi pasangan Dharma-Kun untuk mengelaborasi kekuatan Jokowi dan Anies, tidak diendorse atau didukung tapi mendapatkan efek elektabiltas dari kedua tokoh tersebut. Â
Alhasil, pilkada Jakarta 2024 akan menjadi ajang pembuktian: pertama, bisakah Jokowi atau Anies menyumbang suara signifikan bagi pasangan calon RK-Suswono dan Pram-Doel? Dan siapa yang mampu memanfaatkan efek dua tokoh besar ini sambil menghadirkan nilai tambah yang orisinal untuk memimpin Jakarta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H